DEMOKRASI.CO.ID - Sejumlah warganet mengungkit kembali dana sumbangan masyarakat untuk Prabowo Subianto dan sandiaga Uno pada Pilpres 2019 silam. Uang sumbangan itu adalah urunan dari pendukung untuk membiayai semua keperluan kampanye pasangan ini. Ketika itu Prabowo dan Sandiaga diberikan duit yang di isi dalam karung.
Adapun uang sumbangan itu diungkit kembali setelah utang Anies Baswedan Rp50 miliar yang ia pinjam ke Sandiaga Uno diungkit lagi sama politisi Golkar, Erwin Aksa. Anies Baswedan berhutang untuk ongkos kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Pengguna twitter dengan nama akun @Muhammad_Saewad mempertanyakan uang sumbangan itu dapat dikembalikan atau memang sudah diikhlaskan para penyumbang. Mengingat saat ini Prabowo dan Sandiaga Uno juga bukan bagian dari oposisi pemerintahan setelah Gerindra gabung kabinet kerja Jokowi.
"Ada yang tau, Bagaimana kelanjutan nasib 'Dana sumbangan emak-emak sbg bentuk dukungan kepada PS Sandi'. Apa dikembalikan? atau Diikhlaskan??" tulisnya lewat akun media sosial Twitter, dikutip Selasa (7/2/2023).
Cuitan netizen ini langsung diserbu sejumlah warganet lainnya. Mayoritas dari mereka mengaku kecewa dan menyesal setelah ikut nyumbang. Prabowo dan Sandiaga dianggap telah berkhianat.
"Saya nyumbang juga. Yg didapat yaa kekecewaan. Karna tidak bisa memperjuangkan kecurangan masif yg dilakukan Pak Kidi dan gerombolan, justru Pak Wowo dan Pak Sandi malah masuk dalam 1 kolam dengan Pak Kidi. Jatuhlah harga diri oposisi kami," keluh salah satu warganet.
"Infaq kita ikhlaskan saja ustaz, masalah amanah tanggung jawab yang kita amanahi," tulis lainnya.
Warganet lain, sambil me-mention akun Prabowo dan Sandi, dengan blak-blakan menagih kejelasan sumbangan dana tersebut.
"Tuh Pak Bowo dan Pak Sandi, gimana nasib dana sumbangan emak-emak bentuk dukungan pada kalian dulu? Mau dikembaliin di dunia atau ditagih di akhirat?" cuit salah satu warganet.
Sandiaga sendiri sudah dimintai komentar terkait uang yang dipinjamkan ke Anies Baswedan, namun dia sendiri enggan memberi pernyataan dengan berbagai alasan.[populis]