DEMOKRASI.CO.ID - Partai NasDem disebut 'belum mantap' mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024.
Politisi senior Zulfan Lindan mengungkap sejumlah bukti yang memperlihatkan NasDem 'belum mantap' mengusung Anies di Pilpres mendatang.
Pertama, Ketua Umum NasDem Surya Paloh bertemu dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan di London pada 13 Desember 2022.
Kedua, Surya Paloh bertemu denga Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Kamis pekan lalu.
Ketiga, petinggi Partai NasDem berkunjung ke Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra-PKB pekan lalu.
Tiga manuver politik itu, menurut Zulfan, bisa membuat NasDem menarik dukungan dari Anies dan kembali satu gerbong bersama Presiden Jokowi serta PDIP.
Tak hanya itu, terbaru Surya Paloh juga menemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Golkar Rabu kemarin.
"NasDem ini jangan main-main. Ketemu Luhut, ketemu Jokowi, apalagi ketemu Airlangga bahasanya makin ngambang, makin nggak jelas. Artinya kan nggak mantap (dukung Anies)," ujar Zulfan Lindan dikutip dari acara Adu Perspektif, Kamis (2/2/2023).
Untuk diketahui, NasDem, Demokrat, dan PKS telah menyatakan akan mengusung Anies Baswedan pada Pilpres mendatang. Kendati demikian, ketiga partai itu belum meresmikan Koalisi Perubahan. Ketiganya juga belum menandatangani MoU kerja sama politik.
Surya Paloh ke Golkar
Surya Paloh menemui Airlangga Hartarto di kantor parpol berlambang Pohon Beringin, Slipi, Jakarta Barat, Rabu kemarin.
Paloh setelah pertemuan menyebutkan bahwa NasDem bisa saja merapat ke KIB, begitupun Golkar bisa saja bergabung ke NasDem.
“Apakah (NasDem, red) akan mungkin bergabung dengan KIB? Ya, sama-sama mungkin. Mungkin KIB juga bergabung dengan Nasdem kan? Jadi kemungkinan itu masih terbuka,” kata Paloh setelah bertemu Airlangga di Slipi, Rabu.[populis]