DEMOKRASI.CO.ID - Perjanjian politik antara Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu membuat heboh publik.
Perwakilan Anies Baswedan dalam tim kecil Koalisi Perubahan, Sudirman Said mengatakan dalam Pilpres 2019 dirinya membantu Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Ada beberapa hal mengapa dirinya membantu Prabowo dalam Pilpres 2019. Pertama, ingin mendorong perubahan dan saat itu tak ada kandidat lain. Kedua, saat maju menjadi calon gubernur di Jawa Tengah, Sudirman Said disokong oleh Gerindra dan PKS.
Dalam prosesnya, dirinya mengajak Anies untuk mendampingi Prabowo Subianto. Ia menyebut, setidaknya sudah tujuh kali membujuk Anies.
“Mengajak Pak Anies sebagai calon wakil presidennya Pak Prabowo pada 2019. Dan saya hitung diskusi ada 7 kali mengenai ini. Kira-kira saya berusaha meyakinkan beliau, Mas Anies bahwa Pak Prabowo akan baik kalau dibantu atau didampingi oleh pak Anies,” ujar Sudirman Said dalam kanal YouTube, Akbar Faizal dilansir pada Rabu (15/2/2023).
Ia juga mencoba meyakinkan Anies, apalagi Gerindra telah membantu Anies di Pilgub 2017.
“Saya sebut 7 kali karena memang dari mulai diskusi sambil lalu, diskusi serius mengenai bab itu sampai diskusi agak keras. Kerasnya kurang lebih saya ingin mengatakan ‘kan Anda dibantu pada waktu pada waktu pilgub, Mengapa tidak sebaliknya sekarang membantu beliau’,” lanjutnya.
Namun saat itu, Anies tetap konsisten menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI. Alasannya, kata Sudirman, Anies tak ingin seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tiba-tiba maju Pilpres padahal masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Jawabannya konsisten bahwa bukankah kita kemarin-kemarin mengkritik Pak Jokowi yang belum lama menjadi gubernur ditinggal kemudian jadi capres,” katanya.
“‘Jadi saya ingin konsisten’, kata pak Anies, pengen menyelesaikan tugas 5 tahun sesuai mandat dan tidak nengok kemana-mana,” lanjutnya.[populis]