DEMOKRASI.CO.ID - Pengamat politik Refly Harun mengungkap penyebab Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat mempercepat dukungannya untuk Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.
Seperti diketahui, Demokrat meresmikan dukungannya untuk Anies Baswedan sebagai capres 2024 pada 26 Januari 2023, kemudian disusul oleh PKS pada 30 Januari.
Padahl, sebelumnya PKS dan Demokrat mengaku akan menunggu mekanisme partai dalam menentukan sosok Capres. PKS harus menunggu keputusan Ketua Majelis Syura Habib Salim Segaf Al Jufri, sedangkan Demokrat akan diputuskan oleh Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal demikian belum dilakukan oleh PKS dan Demokrat.
"Tentu yang bisa kita lihat panggung depannya, kalau panggung belakang politik kadang-kadang kita gak tahu juga apa pembicaraannya," ungakp Refly dikutip dari YouTube Refly Harun, Rabu (1/2/2023).
Menurutnya, setidaknya ada 3 peristiwa yang mungkin menjadi penyebab PKS dan Demokrat mempercepat dukungannya. Pertama, pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan.
"Apakah misalnya ada deal antara pihak-pihak ini dengan istana, we don't know exactly, tapi kalau kita lihat gejalanya adalah satu kejadian ketika Surya Paloh bertemu Luhut Binsar Pandjaitan," ujar Refly.
Kedua, kunjungan Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali ke koalisi Gerindra-PKB, dan yang ketiga adalah pertemuan Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kejadian kedua adalah ketika petinggi NasDem Ahmad Ali berkunjung ke koalisi Gerindra-PKB yang sebelumnya didahului dengan kata-kata akan mencari partner lain kalau memang koalisi perubahan dengan PKS dan Demokrat tidak terbentuk," ujarnya.
"Memang ini seperti sebuah pernyataan yang normatif tetapi seperti 'penuh ancaman'. Yang ketiga adalah dipanggilnya Surya Paloh oleh Presiden Jokowi," tandas Refly Harun.[populis]