DEMOKRASI.CO.ID - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring memberi sindiran keras kepada Prabowo Subianto setelah perjanjian politiknya dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2019 silam diungkit lagi. Perjanjian politik itu diungkit oleh kader Gerindra sekaligus calon wakil presiden pendamping Prabowo pada pemilu lalu, Sandiaga Uno.
Menurut Tifatul, dengan mengungkit kembali janji-janji lama dengan Anies Baswedan, Prabowo sedang menunjukan kekhawatirannya menghadapi pemilu 2024 melawan eks Gubernur DKI Jakarta itu. Prabowo kata Tifatul sedang ketakutan, jangan sampai dirinya kembali keok dalam pentas pemilu kali ini.
“Ada yang khawatir gagal maning, ungkit-ungkit perjanjian capres dulu. Sampai kapan?” kata Tifatul dalam sebuah cuitan di akun twitternya @tifsembiring pada Rabu (1/2/2023).
Tifatul melanjutkan, tanpa mengungkit perjanjian dengan Anies Baswedanpun peluang Prabowo kembali gagal lagi dalam pemilu 2024 masih terbuka lebar. Salah satu pemicunya karena dirinya telah mengkhianati sejumlah pendukungnya pada Pemilu lalu. Meski tak disebutkan secara gamblang namun ini berkaitan dengan Prabowo yang masuk ke kabinet Jokowi.
“Rupanya belio nggak sadar sudah khianati ummat,” cetus Tifatul.
Tidak sampai di situ, ia melantunkan pantun yang metafora. Menyentil sosok yang dinilainya berani naik panggung tapi takut kalah bertanding.
“Jikalau takut ditanduk kambing, Jangan duduk belakang punggung, Jikalau takut kalah bertanding, Mengapa naik ke atas panggung. Coba tebak siapa?” sambungnya.
Diketahui sebelumnya, beberapa waktu lalu santer dibicarakan perjanjian politik antara tiga tokoh. Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno.
Hal itu mulanya diungkapkan oleh Sandiaga Uno, ia menyebut bahwa perjanjian itu ditandatangani ketiganya jelang pemilihan gubernur DKI Jakarta, yang demenangkan Anies-Sandi.
Walau demikian, Sandi tidak ingin membeberkan apa isi perjanjian yang telah ditandatanginya itu. Ia menyebut perjanjian itu saat ini berada di tangan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.[populis]