DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer blak-blakan menyebut Ganjar Pranowo tidak akan dicapreskan PDI Perjuangan pada Pemilu 2024 mendatang karena berbagai alasan. Hal ini pula yang bikin kelompoknya menarik dukungan buat Gubernur Jawa Tengah itu dan beralih mendukung Prabowo Subianto.
Pernyataan itu disampaikan Noel sapaan Immanuel Ebenezer menanggapi sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut sikap Joman memang kerap berubah-ubah. Mereka tak punya pendirian tetap. Noel sendiri tak terima dengan pernyataan tersebut.
"Pertama, Mas Ganjar tidak nyapres, kedua juga PDIP tidak mencapreskan Ganjar gitu karena memang faktanya sampai detik ini itu, kecuali Mas Ganjar nyapres lantas saya ke Mas Ganjar," kata Noel kepada wartawan Selasa (21/2/2023).
Noel juga mengaku heran dengan pernyataan Hasto yang terkesan memojokan Joman, dia mengatakan, saat masih mendukung Ganjar kelompoknya sudah berulang kali mendesak PDIP agar segera mencapreskan Ganjar, namun desakan itu justru tak digubris sama sekali yang akhirnya membuat Joman memutuskan untuk menarik dukungan, sebab Ganjar sendiri juga bersikap datar ketika dirinya diacuhkan sama partainya sendiri.
"Sudah berkali-kali saya ultimatum kalau tidak, ya sudah, saya memilih Pak Prabowo kan sudah lama di media, sikap saya itu," ucapnya.
Noel melanjutkan, kritikan Hasto yang dialamatkan kepada kelompoknya jelas sesuatu yang sangat aneh, sebab selain tak mendengarkan saran mereka, Hasto Cs lanjut Noel juga rajin menyerang pihaknya ketika mereka masih di barisan Ganjar Pranowo.
"Saya enggak ngerti, pas saya tidak mendukung Ganjar orang nyerang saya, dulu pas saya dukung Ganjar mereka-mereka juga nyerang saya," kata dia.
Sebagaimana diketahui, Hasto menyindir manuver JoMan mendukung Prabowo di Pilpres 2024 dan mengibaratkannya dengan istilah pagi kedelai, sore tempe. Ia mengibaratkan istilah itu dengan sikap relawan yang berubah-ubah dalam menyatakan dukungannya.
"Ya, kalau di Jawa itu ada pagi kedelai sore tempe, biasa berubah-ubah," kata Hasto di Lebak, Banten, Minggu (19/2/2023).[populis]