DEMOKRASI.CO.ID - Penasihat hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, kembali membuat pernyataan mengejutkan mengenai kasus pembunuhan Josua yang disebutnya didalangi oleh Ferdy Sambo.
Kamaruddin menyampaikan hal itu saat dirinya mengisi salah satu acara di televisi beberapa hari yang lalu. Mulanya, ia menyinggung nama Bripka RR dan Kuat Ma’ruf yang menurutnya mengetahui soal rencana penembakan.
“Jadi begini, Ricky tahu sejak awal demikian juga Kuat Maruf, itu bagian dari perencanaan bahwa Kuat Ma’ruf harus memancing perkelahian kepada Josua, pemicu di Magelang,” ujar Kamaruddin dikutip Populis.id dari kanal YouTube Fokus Terkini TVRI pada Jumat (3/2/2023).
Ia menambahkan, “Jadi kemudian yang berkelahi dalam arti persengketaan itu adalah antara Kuat Ma'ruf dengan Josua, tapi yang dilucuti senjatanya oleh Ricky Rizal adalah Josua. Harusnya yang dilucuti adalah pisau (milik Kuat), (tapi) ternyata pisau terbawa dari Magelang ke Jakarta. Itu fakta pertama tidak bisa dibantah.”
Setelah itu, ia menyindir Bripka RR yang mengaku menolak tawaran Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J, tapi justru menerima ‘bonus’ berupa ponsel dan uang ratusan juta.
“Yang berikutnya Ricky Rizal katanya menolak untuk menembak ketika ditawarkan untuk menembak, tetapi menerima bonusnya yaitu handphone dan Rp500 juta walaupun yang saya ketahui itu Rp5 miliar dikeluarkan anggaran itu,” jelasnya.
Kamaruddin kemudian menjelaskan soal rekaman CCTV yang dimilikinya. Ia merasa aneh dengan pengakuan Bripka RR dan Putri Candrawathi yang tidak mendengar suara tembakan padahal mereka ada di dalam rumah.
Ia menyampaikan, “Nah yang berikutnya katanya yang lain tidak dengar termasuk Ricky Rizal karena katanya dia terlambat buka sepatunya, tetapi yang di pintu itu sesuai CCTV yang asli yang sama saya, sebelum ditembak ditutup dulu telinganya begini (pakai tangan). Kok yang di pagar menutup telinga sedangkan yang di dalam tak dengar, nenek Putri pun tak dengar kan ajaib.”
“Yang terjadi itu kan dinyalakan dulu petasan, baru dikasih kode ke dalam, tembak. Di dalam pintu itu tidak ada lagi di dalam CCTV itu Ricky Rizal. Artinya Ricky Rizal sudah dipastikan ada di dalam,” tegasnya menandaskan.
Oleh karena itu, Kamaruddin menegaskan bahwa seharusnya Putri mendengar suara tembakan itu. Ia juga mengungkap kebohongan Ferdy Sambo yang mengaku memeluk istrinya untuk keluar, tapi ternyata mereka keluar rumah secara terpisah.
“Maka kalau ada orang di dalam rumah, ada tembakan dalam rumah dengan rumah sebesar itu tidak terlalu sampai berapa kilometer, pasti dia dengar. Orang di luar aja dengar sampai tutup telinga, harusnya dengar,” pungkasnya.
Kamaruddin melanjutkan, “Ada yang penting, kemudian Ferdy Sambo berbohong dengan mengatakan istri saya keluar dengan saya bungkus (peluk) seperti ini, padahal Ferdy Sambo duluan keluar di CCTV itu, dia berbicara dengan Romer dan yang lainnya baru enggak lama Putri menyusul, lalu ada yang berlari mengamankan dia apakah aman atau tidak.”[populis]