DEMOKRASI.CO.ID - Baru-baru ini masyarakat khususnya di Kabupaten Pandeglang, Banten dihebohkan dengan penemuan mayat di semak-semak pada Rabu, (8/2/2023) malam. Korban seorang mahasiswi diduga dibunuh mantan pacarnya sendiri diduga dengan dicekik dan dipukul kloset.
Peristiwa pembunuhan sadis itu kini menyisakan duka yang mendalam terutama keluarga korban. Korban disebut-sebut warga adalah anak pejabat di Provinsi Banten
Korban ditemukan terkapar di wilayah di semak-semak di sekitar Kampung Cidangiang, Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten
Diketahui korban bernama Lisa Siti Mulyani (22) seorang mahasiswi warga Kampung Saruni RT 03 RW 01 Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten. Sementara pelaku yang tak lain adalah mantan pacarnya sendiri yang bernama Riko Ariza (21) yang tega menghabisi nyawa korban hanya gara-gara sakit hati karena cintanya ditolak bahkan korban diduga telah memutuskan asmara dengan pelaku.
Usut punya usut, korban pembunuhan tersebut dikabarkan anak seorang pejabat Kamar Dagang Industri Indonesia (KADIN) Provinsi Banten. Hal itu terungkap melalui pesan tertulis di media sosial pada Kamis, (9/2/2023).
Innalillahi wainnailaihirojiun...Telah meninggal dunia ELISA SITI MULYANI BINTI HADI MULYANA Putri daru Bapak Tb. Hadi Mulyana WKU Bidang OKK Kadin Provinsi Banten) tadi malam pukul 10.00 WIB di Majasari, Kabupaten Pandeglang. Semoga almarhumah diterima iman dan Islamnya, tulis keterangan tersebut di group WhatsApp dikutip.
Diketahui sebelumnya, korban saat ditemukan warga jasadnya dalam keadaan posisi miring dengan ciri-ciri memakai switer berwarna hitam, baju putih yang bergaris hitam serta celana katun hitam. Petugas langsung menangkap terduga pelaku di kediamannya.
Kepada polisi, pelaku mengaku sebelumnya memiliki hubungan pacaran dan membunuh perempuan cantik dengan kloset WC yang sudah pecah. Aksi kejinya itu tersangka juga mengaku lantaran sakit hati
“Saya sakit hati karena merasa dibohongi. Cinta saya dikhianati sama korban,” ujarnya di Mapolres Pandeglang, Kamis (8/2/2023).
Sementara Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Shilton menyatakan bahwa bahwa motif korban melakukan pembunuhan terhadap korban lantaran sakit hati.
“Jadi motifnya karena sakit hati. Korban sebelumnya sudah menjalin hubungan pacaran selama lima tahun terus putus dan mengaku sudah punya pacar sehingga membuat pelaku sakit hati,” katanya.[budiku]