DEMOKRASI.CO.ID - Jelang peringatan 1 Abad NU (Nahdlatul Ulama) yang akan digelar di GOR Deltra Sidoarjo, Jawa Timur, pada 7 Februari 2023, PCNU Kabupaten Malang menggelar Kirab Panji 1 Abad NU terpanjang dalam sejarah. Kirab berlangsung selama 10 hari mengunjungi 33 kecamatan yang ada di kabupaten Malang.
Pasukan Kirab Panji NU diberangkatkan dari kantor PCNU Kabupaten Malang, pada Jumat 27 Januari, oleh jajaran pengurus PCNU, lembaga dan Badan Otonom (Banom). Hadir untuk melepas pasukan Kirab, Rais Syuriah, KH Zainul Arifin, dan Ketua PCNU Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili.
"Dalam rangka memperingati 1 Abad NU, PCNU menggelar kirab untuk keliling di 33 kecamatan di Kabupaten Malang. Untuk syiar, ziarah ke makam tokoh-tokoh NU dan pesantren," kata KH Hamim Kholili.
Di hadapan pasukan kirab, Kiai Hamim berpesan, bahwa lambang NU, Panji NU dan merah putih ini adalah harga diri kita rakyat Indonesia. Tolong dijaga. Jangan sampai ada yang mengganggu apalagi merusaknya. Lambang itu adalah harga diri kita yang harus dipertahankan sampai mati," tegasnya di hadapan pasukan Kirab.
Dari kantor PCNU, secara simbolis, tim Kirab 1 Abad NU diberangkatkan ke Pondok Pesantren Al-Ishlahiyah Singosari dengan dikawal patwal dari pihak kepolisian. Pada Sabtu (28/1/2023) pagi, pasukan Kirab kembali diberangkatkan dari Pesantren Miftahul Falah atau yang populer disebut Pesantren Bungkuk, Singosari, menuju kecamatan Lawang (MWC NU Lawang).
Dalam proses pemberangkat dari Pesantren Bungkuk itu, hadir Rais Syuriah dan Ketua PCNU Kabupaten Malang beserta jajarannya. Serta hadir juga jajaran Forkopimda Kabupaten Malang, Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi, Kepala Kemenag Kabupaten Malang serta tokoh-tokoh NU di Kabupaten Malang.
KH Hamim Kholili dalam sambutan singkatnya menyampaikan, bahwa Kirab 1 Abad NU diberangkatkan dari Pesantren Bungkuk ini, karena Pesantren Bungkuk yang menjadi cikal bakal berdirinya Nahdlatul Ulama.
"Karena KH Nachrowi Thohir, anak bungsu KH Muhammad Thohir, yang ditugasi Kiai Thohir untuk hadir ke rapat pendirian NU di Surabaya, pada 31 Januari 1926. Dari 14 Kiai yang hadir, salah satunya Kiai Nachrowi Thohir, mewakili Kiai Thohir," jelas Kiai Hamim.
Sementara itu, dalam sambutannya, Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto menyampaikan, bahwa kirab 1 Abad NU ini, sebagai syiar mengenalkan nilai-nilai ke-NU-an pada generasi muda. Selain itu, kirab ini dalam rangka memperingati 1 Abad Nahdlatul Ulama di GOR Delta Sidoarjo. "Pemkab Malang support sepenuhnya. Kita bersama-sama nanti ke Sidoarjo," katanya.
Setelah diberberangkatkan, pasukan kirab langsung melanjutkan perjalanan sesuai dengan rute yang direncanakan. Mulai mengunjungi kantor PCNU, Pesantren dan ziarah ke makam-makam para pendiri dan tokoh NU di masing-masing kecamatan. dalam perjalanannya, pasukan kirab disambut meriah dan penuh semangat oleh warga nahdliyin dan jajaran pengurus MWC NU.
Warga Nahdliyin menyambut kirab 1 Abad NU dengan aneka hiburan karya anak bangsa. mulai grup drum band, dan kesenian daerah di masing-masing kecamatan. Pasukan tim kirab yang membawa bendera NU, Panji NU, Bendera 1 Abad NU dan bendera merah putih, bermalam di pesantren atau kantor MWC NU setempat.
Selama bermalam, ada beberapa kegiatan yang dilakukan. Diantaranya, khataman kitab salaf al-Arba’in An-Nawawiyah, yang diikuti oleh pengurus MWC NU, para santri dan warga Nahdliyin yang hadir. "Khataman kitab Al Arbain sebagai bentuk menjaga tradisi NU. Dan yang membaca kitab dari kalangan anak muda NU," jelas Suhaimi, sebagai koordinator Kirab.
Selain ngaji kitab, yang dipimpin oleh Gus Muhammad Mihron Zubaidi, Wakil Ketua GP Ansor Kabupaten Malang, pasukan kirab 1 Abad NU juga memberikan bantuan bingkisan sembako dari PC LazisNU Kabupaten Malang untuk warga kurang mampu. Total ada seribu bingkisan sembako yang dibagikan di 33 kecamatan di Kabupaten Malang.
Setelah tiga hari perjalanan, pasukan kirab mulai menemui hambatan. Cuaca ekstrem mulai merayu sepanjang perjalanan. Bahkan saat proses serah terima panji NU dan bendera merah putih, hujan deras menyelimuti. Namun, pasukan tetap kokoh bertahan memegang bendera dan berjalan tegap menyerahkan bendera kepada para ulama dan umara.
"Ini kirab 1 Abad NU yang luar biasa. Terpanjang dan terlama sepanjang sejarah. Pasukan kirab sangat luar biasa. walah hujan deras tak mengendorkan semangatnya untuk menyerahkan bendera panji NU dan merah putih kepada para ulama dan umara di masing-masing kecamatan," jelas Ketua PC GP Ansor Kabupaten Malang, Fatkhurrosi.
Pria yang karib disapa Gus Rosi ini mengatakan, bahwa kirab ini sebagai pemupuk semangat juang bagi warga NU untuk terus istiqamah menjalankan ajaran dan nilai-nilai Aswaja Annahdliyah. "Terus kokoh menjaga Pancasila dan NKRI, merah putih selalu di hati. Kirab ini untuk NU dan Indonesia," tegasnya, saat mengikuti kirab di Kecamatan Tirtoyudo.
Dalam kirab 1 Abad NU kali ini kata Gus Rosi, bersinergi dengan seluruh pihak. Terutama dengan pemerintah daerah tingkat kabupaten, kecamatan dan desa. Dengan pihak kepolisian dan TNI.
"Semua pihak kompak bersatu padu untuk menyukseskan kirab memperingati 1 Abad Nahdlatul Ulama. Terima kasih pihak TNI-Polri dan pemerintah daerah. Ini untuk menjaga Indonesia dan merawat Pancasila," terangnya.
Diketahui, kirab di tahun 2023 ini adalah kirab terlama dan dan terpanjang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kirab sebelumnya terlama hanya 5 hari hingga 7 hari. Kirab 1 Abad NU ini mengambil waktu 10 hari dan keliling penuh ke 33 kecamatan di Kabupaten Malang karena memperingati 1 Abad NU dan momentum langka dan sejarah bagi warga NU.[tiberita]