DEMOKRASI.CO.ID - Akhir-akhir ini, publik dihebohkan dengan pengakuan eks timses Anies Baswedan-Sandiaga Uno ketika maju ke Pilkada DKI 2017, yakni Waketum Golkar Erwin Aksa.
Hal tersebut disampaikan dalam acara podcast di akun Youtube Akbar Faizal, Erwin mengungkap adanya utang-piutang antara Anies dan Sandi dengan nominal mencapai Rp50 miliar.
"Jadi yang punya logistik kan Sandi (Sandiaga). ....Intinya kalau tidak salah itu perjanjian utang piutang barangkali ya. Ya pasti yang punya duit memberikan utang kepada yang tidak punya duit, kira-kira begitu," ungkap Erwin.
Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio mengatakan bahwa utang politik tersebut memang benar-benar ada. Hal tersebut disampaikannya setelah berbincang dengan Anies.
“Kan Anies nggak punya duit, saat itu nggak punya uang dan harus ada kan dana itu keluar, makanya dia minjem, dan dalam minjem itu perjanjiannya gitu,” ucap Hensat, dilihat Populis.id dari kanal YouTube R66 Newlitics, pada Kamis (9/2).
“Gue lihat perjanjiannya, tapi gue udah janji sama Mas Anies untuk tidak akan menceritakan itu, karena ada beberapa nama yang harus kita hormati,” lanjutnya.
“Jadi ya gue lihat itu, ada. Ya udah gue liat beneran ada, tapi gue nggak bisa ngungkapin isinya apa, dan kebiasaan ini seharusnya bisa ditiru sama kepala daerah lain,” ucapnya.
“Jadi kalau misal menang selesai nggak usah ngurus utang-piutang, tapi kalau lu kalah ya balikin, jadi tiap kepala daerah itu memang benar-benar konsentrasi melayani rakyat,” lanjutnya.
“Karena ini Anies mengubah itu, begitu menang, selesai semuanya, sehingga dia tidak terbebani oleh hal-hal yang ada kaitannya dengan angka-angka itu dan fokusmelayani rakyat,” tutupnya.[populis]