DEMOKRASI.CO.ID - Akhir-akhir ini, utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno senilai Rp 50 Miliar menjadi sorotan publik. Salah satunya yakni Elit Partai Gerindra Arief Poyuono.
Ia mengatakan bahwa bakal Capres Partai NasDem tersebut tidak membayar utangnya ke Sandiaga Uno.
"Mas Anies Baswedan selama 5 tahun tidak bayar hutang kepada Sandiaga Uno 50 Milyar. Ya mana mungkin kebayar," cuit Poyuono dikutip Populis.id dari unggahan twitternya, @bumnbersatu, pada Kamis (9/2).
"Wong gaji Gub DKI itu selama 5 thn enga nyampe 50 Milyar. Main proyek enga juga, LHKPnya enga nyampe 50M," lanjutnya.
Ia juga mengatakan bahwa utang yang di dunia politik itu tidak berlaku.
"Hutang duit dipolitik itu enga berlaku ya. Apalagi 50 M utk biaya politik," tutupnya.
Akhir-akhir ini, isu perjanjian utang ini diungkap oleh bekas timses Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat maju Pilkada DKI 2017, yakni Waketum Golkar Erwin Aksa jadi sorotan publik.
Ia mengatakan ada perjanjian surat pinjaman senilai Rp 50 miliar oleh Anies kepada Sandiaga, di mana ini diungkapkan Erwin dalam podcast di akun YouTube Akbar Faizal.
"Jadi yang punya logistik kan Sandi (Sandiaga). .... Intinya kalau tidak salah itu perjanjian utang piutang barangkali ya. Ya pasti yang punya duit memberikan utang kepada yang tidak punya duit, kira-kira begitu," ungkap dia.
Erwin turut blak-blakan menyebut nominal perjanjian utang antara Anies dengan Sandiaga yakni mencapai Rp 50 miliar.
Mas @aniesbaswedan selama 5 thn tidak bayar hutang @sandiuno 50 Milyar. Ya mana mungkin ke bayar.. Wong gaji Gub DKI itu selama 5 thn enga nyampe 50 Milyar. Main proyek enga juga,LHKP nya enga nyampe 50M. . Hutang duit dipolitik itu enga berlaku ya. Apalagi 50 M utk biaya politik
— Arief Poyuono (@bumnbersatu) February 7, 2023[populis]