DEMOKRASI.CO.ID - Politisi senior Zulfan Lindan blak-blakan mengungkap nasib Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) jika Anies Baswedan terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 mendatang.
Zulfan menyebut bahwa Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) akan menuntut Anies untuk merehabilitasi organisasinya yang sudah dibubarkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Apalagi, kata dia, Anies dikenal dekat dengan kelompok Islam garis kanan tersebut. FPI dan HTI menurutnya berperan besar memenangkan Anies Baswedan dalam pertarungan pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017 silam melawan Ahok.
"Bagaimana pun yang kita tahu, bahwa ketika Anies menjadi gubernur, dukungan FPI dan HTI itu ada, dan besar untuk mobilisasi kelompok-kelompok Islam yang bersebrangan dengan Ahok," ucap politisi senior Zulfan Lindan dikutip dalam acara Adu Perspektif detik.com, Jumat (3/2/2023).
Jika Anies tidak merehabilitasi FPI dan HTI, menurutnya, akan berbahaya bagi stabilitas politik dan tenrunya posisi Anies sebagai presiden bakal terancam.
Zulfan pun memprediksi bahwa Habib Rizieq Shihab Cs akan kembali turun ke jalan berunjuk rasa menuntut Anies untuk mengembalikan Ormas FPI dan HTI.
"Kalau seandainya Anies jadi presiden, posisi mereka itu misalnya tidak direhabilitasi. Kemudian mereka bikin demo besar-besaran, presidennya Anies Baswedan, bagaimana Anies menghadapi demo besar-besaran yang akan bergelombang besar, kemudian bisa jatuhkan dia, karena ketidakpercayaan dari kelompok Islam ini terhadap Anies," terang eks politisi PDIP tersebut.
Zulfan mengingatkan Anies dan Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, PKS, dan Demokrat agar membahas matang-matang persoalan FPI dan HTI ini. Ia menyebut, kelompok Habib Rizieq Shihab Cs ini tak bisa dianggap remeh.
Sebelumnya, NasDem memberikan garansi kepada publik jika Anies terpilih menjadi presiden, FPI dan HTI tetap terlarang.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim dalam acara Adu Perspektif detik.com, Senin (16/1) lalu.[populis]