DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan tidak ingin ikut mengurusi soal rencana perombakan kabinet (reshuffle) yang belakangan ramai diperbincangkan.
Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan urusannya sekarang adalah menangani harga komoditas pangan.
"Waduh, itu bukan urusan Mendag. Saya ngurusin cabai aja deh. Cabai, bawang, gula pasir, telur ayam, dan daging ayam," kata Zulhas ketika ditemui di lapangan kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Jumat (6/1/2023).
Lebih lanjut, Ketua Umum Partai PAN itu menyebut urusannya juga meliputi menangani keluhan ibu-ibu.
Keluhan yang dimaksud adalah soal harga komoditas pangan.
"Saya ngurus ibu-ibu dulu. Kalau mereka sudah enggak ada ngeluh, baru kami tenang," ujarnya.
Sebelumnya, isu perombakan kabinet atau reshuffle semakin menguat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan perombakan kabinet akan dilakukan.
Presiden mengatakan bahwa reshuffle kabinet Indonesia Maju (KIM) bisa saja dilakukan Jumat hari ini.
"Besok," kata Presiden usai meninjau Kawasan PT Pertamina, Hulu Rokan, Dumai, Riau, Kamis, (5/1/2023).
Saat ditanya kembali apakah reshuffle akan dilakukan Jumat, presiden tidak menjawab tegas.
"Ya besok, bisa Jumat, bisa Senin bisa Selasa, bisa Rabu," pungkasnya.
Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin juga sempat menjawab pertanyaan wartawan terkait wacana reshuffle kabinet yang mencuat ke publik belakangan ini.
Menurutnya, reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Ia pun enggan menceritakan terkait perbincangan antara Presiden Jokowi dengan dirinya.
Hal tersebut disampaikannya usai meresmikan enam Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT KUMKM) secara serentak di PLUT KUMKM Kabupaten Semarang pada Selasa (27/12/2022).
"Kalau reshuffle kabinet itu kan memang hak prerogratif presiden. Jadi kalo konsultasi saya dengan presiden itu nggak usah diceritakan pada wartawan ya," kata Ma'ruf.
"Tapi reshuffle itu hak prerogatif presiden. Jadi kita tunggu saja. Apa terjadi, apa tidak, kita tunggu saja," sambung dia.[tribunnews]