DEMOKRASI.CO.ID - Pernyataan Emha Ainun Najib alias Cak Nun yang sebut Presiden Jokowi bak Firaun kini mendapatkan sorotan banyak pihak. Kini, Budayawan tersebut angkat bicara terkait pernyataannya tersebut.
Melalui akun YouTube pribadinya, Cak Nun mengunggah video pendek yang berisi bahwa ia mengaku sudah disidang habis-habisan oleh keluarganya, termasuk anak pertamanya yakni Sabrang Panuluh.
"Saya itu barusan disidang sama keluarga dihajar, disalah-salahke, digoblok-gobloke, kenapa digoblok-gobloke? Karena saya mengucapkan yang seharusnya tidak saya ucapkan," ucap Cak Nun di hadapan putranya, dilihat Populis.id dari kanal YouTube pribadi Cak Nun, pada Rabu (18/1).
"Kan saya yang mengajarkan di Mai'yah dan semua keluarga bahwa ora waton bener kowe ucapke (jangan asal benar kamu ucapkan)," lanjutnya.
Budayawan tersebut mengaku menyesal sekaligus menganggap apa yang dilakukannya tidak bijaksana.
"Harusnya efeknya harus diperhitungkan, harus bijaksana. Saya dianggap tidak bijaksana," ucapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, pernyataan Cak Nun dalam sebuah potongan video ceramahnya yang viral di media sosial. Ia menyebut Presiden Jokowi bak Firaun. Pada saat memberikan ceramah di Kajian Maiyah, Cak Nun juga membandingkan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan seperti Haman. Ia juga mengatakan bahwa Indonesia sudah dikuasai oleh Qorun yaitu pengusaha Anthony Salim.
"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi. Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 Naga. Terus Haman yang namanya Luhut," kata Cak Nun.
"Negara kita sesempurna dicekel [dipegang] oleh Firaun, Haman, dan Qorun. Itu seluruh sistemnya, seluruh perangkatnya, semua alat-alat politiknya sudah dipegang mereka semua. Dari uangnya, sistemnya, sampai otoritasnya, sampai apapun," kata Cak Nun.[populis]