logo
×

Selasa, 31 Januari 2023

Sebut Wali Songo Bangsa China, Ngabalin Diskakmat Pentolan 212: Penghancuran Sejarah oleh Orang yang Ambisi Kekuasaan!

Sebut Wali Songo Bangsa China, Ngabalin Diskakmat Pentolan 212: Penghancuran Sejarah oleh Orang yang Ambisi Kekuasaan!

DEMOKRASI.CO.ID - Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menuding Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin tengah berupaya melakukan penghancuran sejarah islam di Tanah Air.

Hal itu disampaikan Novel pasca potongan video Ngabalin viral di media sosial yang berisi pernyataan bahwa Wali Songo merupakan bangsa China. Tak terima dengan itu, Novel lantas menyebut Ngabalin sebagai orang yang gila kekuasaan.

"Kalau gak ngawur bukan Ngabalin namanya, begitulah penghancuran sejarah dilakukan oleh orang-orang yang ambisi dengan kekuasaan," kata Novel saat dikonfirmasi, Selasa (31/1/2023).

Novel menilai, Ngabalin tengah berupaya meraih perhatian dari para oligarki yang punya kekuasaan. Menurutnya, cara apapun akan dilakukan oleh Ngabalin agar dirinya bisa mendapat kepercayaan yang lebih besar dalam kekuasaan.

"Karna saat ini yang berpengaruh adalah uang dan itu saat ini dimiliki oleh oligarki, sehingga orang orang yang menjilat oligarki pasti harus mempunyai alasan untuk melakukan cara apapun termasuk penggelapan sejarah," tuturnya.

"Tujuannya, agar memuluskan upaya menjilatnya untuk mendapat kepercayaan dari oligarki," sambungnya.

Sebelumnya, nama Ali Mochtar Ngabalin kembali menjadi pembicaraan di media sosial usai videonya viral. Dari potongan video yang beredar, Ngabalin menyebut bahwa Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa berasal dari China.

“Republik kita punya, nenek moyang kita yang bikin. Sejarah Wali Songo yang dipuja-puji orang Islam itu bangsa China. Sunan Ampel, Sunan Bonang. Cheng Ho. tidak perlu ragu, Ini bukan penghinaan, my father Is China, my Mother is China,” kata Ali Ngabalin dalam video yang beredar.[populis]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: