DEMOKRASI.CO.ID - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menyoroti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang setuju jika bakal calon presiden (capres) Partai NasDem Anies Baswedan dipasangkan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Pilpres 2024.
Diketahui bahwa sosok Khofifah dinilai mewakili segmentasi yang dapat melengkapi Anies menuju kemenangan.
Hal tersebut ditanggapi Refly Harun melalui video di akun YouTube pribadi miliknya. Dalam videonya, Refly Harun mengungkapkan bahwa sejak awal, PKS memang tidak merasa keberatan jika calon untuk Pilpres 2024 berasal dari luar koalisi.
Refly Harun juga mengatakan bahwa 2 partai lainnya dalam koalisi tersebut yakni Partai NasDem dan Partai Demokrat terkesan agak keberatan jika cawapresnya berasal dari salah satu partai koalisi.
"Kalau saya menilai, sejak awal memang PKS tidak akan berkeberatan terhadap calon dari luar koalisi, yang justru sebenarnya 3 partai ini, dua partai terutama agak keberatan kalau calonnya berasal dari salah satu partai koalisi," ujar Refly Harun pada Rabu (25/1).
Lanjut, Refly Harun pun membeberkan alasan dari kedua partai dari koalisi itu yang agak keberatan jika cawapres yang bakal dampingi Anies Baswedan maju di Pilpres 2024 berasal dari salah satu partai koalisi.
"Kenapa begitu? Sederhananya adalah karena kalau berasal dari partai koalisi maka akan mendapatkan keuntungan Salah satu partai," ungkap Refly Harun.
Selain itu, Refly Harun pun menyebutkan jika capres maupun cawapres yang bakal diusung koalisi tersebut dari luar partai koalisi.
"Tapi kalau semuanya berasal dari luar partai maka masing-masing pihak tidak akan mendapatkan keuntungan apa-apa, tetapi juga pasti tidak rugi," pungkas Refly Harun.[populis]