DEMOKRASI.CO.ID - Aktivis Tionghoa Lieus Sungkharisma meninggal dunia akibat serangan jantung mendadak. Pria yang yang pernah menentang keras Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta itu berpulang pada Selasa (24/1/2023) malam di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Sebelum meninggal dunia, Lieus Sungkharisma sempat mengirim sebuah pernyataannya terkait kondisi politik Tanah Air saat itu. Pesan yang dikirim ke sebuah kantor berita politik itu adalah pesan terakhir dari Lieus Sungkharisma.
Dalam pernyataan terakhirnya itu, Lieus Sungkharisma meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk segera membuat peraturan untuk membatalkan batas pencalonan presiden atau presidential threshold menjadi nol persen. Menurutnya peraturan presidential threshold 20 persen yang berlaku sekarang ini justru menyusahkan parti politik dan itu hanya berimbas pada demokrasi Indonesia yang menjadi tak sehat.
“Pak Jokowi sekarang punya kuasa. Kalau beliau bilang, partai-partai saya gak suka ini (preshold 20 persen), tidak memberikan kesempatan menampilkan orang-orang amanah dan orang-orang yang baik,” kata Lieus dalam video wawancarannya dilansir Populis.id dari RMOL Rabu (25/1/2023).
Dalam video yang sama, Lieus juga menyorot berbagai deklarasi calon presiden 2024 yang belakangan marak dilakukan sejumlah partai politik dan relawan. Dia bilang itu hanyalah permainan para oligarki untuk mengecoh masyarakat Indonesia.
“Semua dia (oligarki) yang kuasain, semua dia yang tentuin. Rusak kita,” ujar Lieus.
Ungkapan Belasungkawa Para Kolega
Kepergian Lieus yang mendadak membuat para koleganya terkejut dan tak percaya dengan kabar duka ini, para sahabatnya kini ramai-ramai menyatakan rasa belasungkawanya. Salah satunya datang dari Persaudaraan Alumni (PA) 212
"Kami ikut berbelasungkawa dan doa terbaik untuk Bang Lieus," kata Sekretaris Majelis Syuro PA 212, Slamet Maarif kepada wartawan Rabu (25/1/2023).
Slamet kemudian mengenang berbagai perjuangan yang telah dilakukan bersama-sama dengan Lieus Sungkharisma. Dia mengatakan, Lieus Sungkharisma adalah salah satu tokoh yang tak pernah takut menyampaikan kebenaran. Dia adalah orang yang maju paling depan memperjuangkan tegaknya demokrasi di Indonesia
"Walau beda keyakinan tapi beliau senantiasa support perjuangan kami untuk tegaknya keadilan di negeri ini," kata Slamet.
Terpisah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon juga menyampaikan kabar duka atas meninggalnya pria yang pernah menjadi pengurus Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) itu.
Anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra itu mengaku merasa kehilangan atas meninggalnya Lieus Sungkharisma.
"Selamat jalan Bro Lieus Sungkharisma, aktivis yang berani bicara dan bersikap. Sungguh sedih dan merasa kehilangan," kata Fadli Zon melalui akun pribadinya @fadlizon di Twitter, yang dikutip Rabu (25/1/2023).
Anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat V itu menyampaikan dirinya mengenal Lieus Sungkharisma sejak 1992.
"Ketika almarhum menjadi Ketum Gemabudhi. RIP Bro Lieus," ucapnya.
Gemabudhi adalah Gerakan Muda Buddhis Indonesia, dan Lieus Sungkharisma pernah menjabat sebagai ketua umumnya pada 1985.
Lieus Sungkharisma meninggal dunia di RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan pada Selasa malam (24/1/2023). Lieus meninggal dunia karena serangan jantung.[populis]