DEMOKRASI.CO.ID - Loyalis Anies Baswedan, Musni Umar kembali melontarkan kritik pedas kepada pemerintah terkait wacana kenaikan ongkos haji 2023 yang sudah diwacanakan Menteri Agama yaqut Cholil Qoumas
Profesor yang sempat diterpa isu gelar abal-abal ini lantas membandingkan ongkos naik haji Indonesia dengan Malaysia. Dia bilang negara tetangga itu mematok harga yang lumayan murah jika dibandingkan Indonesia.
“Ongkos Naik Haji di Malaysia lebih murah 34% dibandingkan Indonesia,” kata eks Rektor Universitas Ibnu Chaldun itu dilansir dari laman witternya Rabu (24/12/2023).
Musni Umar menuturkan, perbedaan biaya yang hampir separuh itu, karena pengelolaan dana haji Malaysia yang tergolong produktif. Dana haji dikelola secara profesional, instansi yang mengelolanya disebut Tabung Haji. Oleh Tabung Haji, dana itu diinvestasikan agar produktif.
“Sebab dana haji dikelola secara profesional oleh Tabung Haji. Diinvestasikan ke sekitar yang beri untung. Tabung Haji sudah punya hotel di negara-negara bagian,” jelasnya.
Keuntungan dari penanaman modal itulah, yang kemudian digunakan pemerintah Malaysia menyubsidi biaya haji.
“Orang naik haji di Malaysia disubsidi dari hasil keuntungan Tabung Haji. Kerajaan tidak boleh ambil dana haji termasuk untuk pembangunan infrastruktur,” terangnya.
Sebelumnya Musni Umar juga mengaku kebijakan Menag Yaqut itu sangat ganjil sebab kebijakan menaikan ongkos naik haji itu dilakukan di tengah kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang sedang memangkas biaya naik haji sebesar 30 persen.[populis]