DEMOKRASI.CO.ID - Isu reshuffle kabinet untuk “mengusir” menteri NasDem kembali mengemuka setelah elite PDIP salah satunya Djarot Saiful Hidayat menyerukan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengevaluasi anak buah Surya Paloh yang ada di kabinet.
Mengenai hal ini, Politisi NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi menegaskan partainya akan berkomitmen pada pemerintahan Jokowi sampai tuntas.
“Komitmen NasDem dengan pemerintahan bukan 2-3 tahun tapi 5 tahun,” ujarnya dalam acara dua sisi Tv One, dikutip dari kanal Youtube TvOneNews, Jumat (6/1/23).
Menurut Gus Choi, Reshuffle adalah hak prorogatif seorang presiden yang tahu bagaimana kinerja para pembantunya.
Maka menurutnya, selama tak ada kecacatan berupa tindak korupsi, nepotisme, dll, maka seharusnya seorang presiden tahu apa yang harus dilakukan.
“Ketika dia ada di dalam selama dia tidak ada cacat terkena korupsi, nepotisme, atau lain-lain nah itu hak Presiden,” ungkapnya.
Anak buah Surya Paloh pun menegaskan meskipun punya hak mutlak, seorang presiden tak bisa serta merta menafsirkan kekuasaan yang dipunya dengan semaunya sendiri.
Dalam hal ini, menurut Gus Choi Jokowi bisa menjadi seorang presiden karena keterlibatan berbagai unsur pendukung termasuk NasDem itu sendiri.
“Meskipun dia punya hak, dia dapat jabatan presiden itu tidak ujug-ujug bukan Kun Fayakun (Jadi maka Jadi), tapi ada effort yang luar biasa dari seluruh kekuatan pendukung termasuk NasDem, sehingga ketika dia mengggunakan kekuasaannya maka dia harus melihat faktor sosiologis, politik, dan historis sezaman peran NasDem, kan Jokowi tahu persis,” jelasnya.
“Tapi pernyataan ini bukan hanya kepada Pak Jokowi, siapapun presidennya tidak begitu saja gampang mereshuffle,” ungkapnya.[wartaekonomi]