DEMOKRASI.CO.ID - Kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengaku didatangi beberapa jenderal-jendaral aktif maupun nonaktif dari Polri yang menginginkan hukuman Ferdy Sambo untuk diringankan.
Bahkan, ia mengaku, kehadiran jenderal-jenderal tersebut untuk melobi dirinya sudah terjadi sejak Juli 2022 atau saat kasus Brigadir J terungkap di publik.
“Jenderal-jenderal aktif maupun yang sudah pensiun, iyalah, rata-rata diketiaknya itu ada tongkat komando,” ucapnya dilansir dari Kompas TV, Selasa (24/1/2023).
“jadi, ada yang mengaku utusan yang tinggi-tinggi, ada yang mengaku ini itu segala macam lah,” lanjutnya.
Kamaruddin mengatakan, jenderal yang masif aktif datang demi kepentingan meringankan hukuman mantan Kadiv Propam itu pernah bertugas di Bareskrim Polri dan di Divisi Propam Polri.
“Ada Brigjen Pol, ada Irjen Pol, masih akrif. Mantan dari Propam, mantan dari Bareskrim ada. Iya jadi artinya, saya lebih dulu dilobi sama mereka itu,” ucap Kamaruddin.
“Cuma saya udah bilang, saya ditawari utusan presiden aja ratusan miliar dulu dengan jenderal bintang 3 saya nggak mau, apalagi cuma uang receh-receh, saya itu bukan tipe pengkhianat,” ungkapnya.
Ia mengatakan, sejak awal ia tegas hanya meminta kasus pembunuhan Brigadir J diungkap sesuai dengan peristiwa yang terjadi serta pelakunya bertaubat dan meminta maaf secara tulus kepada keluarga korban Yosua.
“Jadi saya sudah ingatkan, bahwa kejahatan harus ditindak, jangan dilindungi, bukannya saya tidak suka uang tapi saya nggak mau uang kalian itu,” kata Kamaruddin.
“Cukuplah dulu perkaranya diluruskan perkaranya, perkara pembunuhan rencananya diungkap jangan dibilang tembak-menembak,” tuturnya.[populis]