DEMOKRASI.CO.ID - Pengamat kebijakan publik sekaligus loyalis Anies Baswedan Gigin Praginanto ikut mengomentari pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin yang baru-baru ini menyebut Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa berasal dari China.
Gigin mengatakan, ucapan Ngabalin itu sangat ngawur, namun hal itu memang disengaja untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari berbagai isu penting yang sedang terjadi di negara ini, dia mengatakan, ngabalin memang ditugaskan untuk mengacaukan suasana dan memancing perhatian masyarakat.
"Tugasnya memang untuk meracau dan mengacau untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari masalah serius,” kata Gigin dalam sebuah cuitan di akun twitternya dilansir Selasa (31/1/2023).
Adapun masalah serius yang ingin disembunyikan Ngabalin kata Gigin adalah masalah demokrasi yang kian hari kian tak jelas, hingga masalah korupsi besar-besaran serta masalah penegakan hukum yang juga kian tak adil
“Penggerogotan demokrasi melalui neo feodalisme, korupsi secara besar-besaran, dan penegakan hukum tajam ke bawah," katanya lagi.
Sebagaimana diketahui, Ngabalin baru-baru ini bikin geger dengan pernyataan yang cukup kontroversial dengan menyebut Walisongo yang menyebarkan ajaran islam di Indonesia berasal dari China. Pernyataanya itu kemudian ramai disorot setelah videonya viral di media sosial.
“Republik kita punya, nenek moyang kita yang bikin. Sejarah Wali Songo yang dipuja-puji orang Islam itu bangsa China. Sunan Ampel, Sunan Bonang. Cheng Ho. tidak perlu ragu, Ini bukan penghinaan, my father Is China, my Mother is China," ujar Ali Mochtar Ngabalin dalam video yang beredar.
Ia juga meminta warga Tionghoa tidak perlu ragu menggunakan identitas sebagaimana kelompok lain karena masih dalam bingkai NKRI.
"Saya katakan ke Katolik dan Protestan membuat salib gede-gede. Saya memakai sorban karena Islam," ungkapnya.[populis]