DEMOKRASI.CO.ID - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menegaskan bahwa tidak mungkin lagi Megawati akan menunjuk orang di luar PDI Perjuangan sebagai Calon Presiden di 2024 mendatang. Menurutnya, Megawati sudah memberikan sinyal jika dirinya hanya mengusung kader PDIP.
"Pada HUT ke-50, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, sudah memberi sinyal akan mengusung capres dari internal partainya. Sinyal ini kiranya sudah menutup peluang bagi Basuki untuk diusung PDIP," katanya saat dihubungi Populis.id pada Kamis (12/03/2023).
Ia menyebutkan bahwa dengan adanya fakta tersebut, Megawati tidak akan mengusung Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. Kendati ciri-ciri yang disampaikan Jokowi bahwa pemimpin berambut putih cocok dengan Basuki.
Di sisi lain, ia menganggap bahwa elektabikitas Menteri Basuki masih belum teruji. Sebab, di berbagai lembaga survei menteri yang dikenal dengan aksi kocaknya itu belum pernah diuji di lembaga survei.
"Elektabilitas Basuki juga belum muncul di survei dari beberapa lembaga survei. Hal ini tentu menutup peluang Basuki untuk diusung PDIP yang terobsesi untuk menang pilpres tiga kali berturut-turut," tuturnya.
"Karena itu, PDIP hanya mengusung capres yang berpeluang besar untuk menang. Salah satu parameternya tentulah yang memiliki elektabilitas tinggi," sambung Jamiludin.
Menurut Jamil, Menteri Basuki lebih cocok untuk bekerja di bidangnya saat ini. Terlebih, sampai sekarang Menteri Basuki tidak pernah menuai kontroversi dan fokus pasa kerjanya sebagai Menteri PUPR.
"Jadi, Basuki lebih baik fokus melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai menteri PURR daripada bermimpi untuk capres. Hal itu lebih baik daripada memimpin yang kecil peluangnya," pungkasnya.[populis]