DEMOKRASI.CO.ID - Said Ismagilov, seorang mufti Ukraina , ikut angkat senjata berperang melawan tentara Rusia .
Dia ikut berperang setelah masjidnya di kota Bakhmut dihancurkan oleh pasukan Moskow. Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta mengunggah video Ismagilov mengenakan seragam kamulflase dan menenteng senapan.
Di sela-sela perang, dia membaca Al-Qur'an Surah al-Fath di samping masjid yang telah dihancurkan tentara Rusia dengan sesekali diiringi suara ledakan.
Masjid yang terletak di kota Bakhmut tersebut dibangun oleh umat Islam Ukraina dan seharusnya menjadi salah satu masjid terbaru di kawasan timur Ukraina.
Menurut Kedutaan Ukraina, lambang bulan sabit di puncak kubah masjid sudah dipasang pada bulan Januari 2022. Tetapi beberapa bulan kemudian, pada Mei 2022, tentara Rusia merusak masjid tersebut lalu menghancurkan bangunan lembaga pendidikan serta rumah warga sekitar.
“Said Ismagilov adalah seorang pemuka agama dari Donetsk, Ukraina, yang terpaksa meninggalkan kampung halamannya karena dipersekusi otoritas pendudukan Rusia,” kata Kedutaan Ukraina dalam posting Facebook-nya, Selasa (10/1/2023).
“Beliau menjabat sebagai Mufti Kantor Agama Urusan Umat Islam Ukraina, UMMAH, selama 13 tahun,” lanjut Kedutaan Ukraina. Namun setelah Rusia memulai invasi skala penuh terhadap Ukraina, Ismagilob melepas jabatannya dan angkat senjata untuk membela negaranya.
Masih menurut Kedutaan Ukraina, Mufti Ismagilov sudah sering mengajak umat Islam di seluruh dunia untuk mendukung Ukraina, serta mendorong umat Islam Rusia untuk tidak mengindahkan ucapan jajaran pemerintah Presiden Vladimir Putin dan tidak ikut perang di Ukraina untuk membunuh warga sipil yang tak bersalah. Saat ini, Said Ismagilov adalah anggota unit paramedis yang bertugas untuk menyelamatkan nyawa para prajurit Ukraina yang ditempatkan di lokasi-lokasi pertempuran paling sengit.
Militer Rusia belum berkomentar atas laporan penghancuran masjid tersebut. Namun pasukan Chechnya pimpinan Ramzan Kadyrov yang didominasi Muslim juga ikut berperang dengan memihak pasukan Moskow.[sindonews]