DEMOKRASI.CO.ID - Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi ikut menanggapi sebuah video viral di media sosial yang menampilkan seorang mualaf diduga melecehkan kitab suci umat Kristen. Mualaf tersebut diketahui bernama Agus Tan.
Dalam potongan video yang beredar di media sosial memperlihatkan Agus Tan menempelkan Alkitab ke pantatnya. Bahkan ia seperti menantang, apakah dengan aksinya tersebut dirinya bakal meninggal dalam waktu sebulan kemudian.
"Saya eksperimen kan saja saudara yah, apakah ketika kitab ini saya tempel di pantat, dalam sebulan saya akan mati, kita akan mati, kita tes," kata Agus Tan dikutip dari channel YouTube COKRO TV, Selasa, (17/1/2023).
Merespon hal yang tak pantas tersebut, Eko menilai aksi Agus Tan itu membuktikan bahwa dia tak memiliki kekuatan apapun. Meski demikan, menurut Eko ada maksud terselubung di balik aksi Agus Tan.
"Dia menantang itu maksudnya ingin mengatakan bahwa Alkitab ini tidak punya kekuatan apa-apa. Tapi bukan itu sebetulnya yang dimaksud. Kelakuannya justru melecehkan kitab suci karena logika dia nggak papa memperlakukan sebuah kitab suci dengan cara kampungan seperti itu," kata Eko.
Eko menjelaskan, sosok Agus Tan memang seorang mualaf yang dikabarkan dahulu ia memeluk agama Kristen. Kini berbagai video Agus Tan banyak beredar di YouTube mualaf center.
"Tapi Agus tergolong mualaf lebay seperti kebanyakan mualaf lebay lainnya kerjanya selalu melecehkan agama lamanya menjelek-jelekan agama lamanya, untuk menyatakan diri bahwa ia sekarang lebih beriman kepada agama barunya," tutur Eko.
"Artinya dari sisi pondasi, menurut gua ya, para mualaf lebay yang sering melecehkan agama lamanya ini sebetulnya, ia engga pernah bisa move on. Move on maksudnya enggak pernah bisa menghilangkan agama lamanya dalam dirinya. Ia akan terus terobsesi seperti agus terobsesi dengan Alkitab," sambungnya.
Kemudian, kata Eko, Agus Tan menjelekkan agama lain dengan tujuan agar ia dianggap lebih islami dibanding orang islam sendiri.
"Makannya belum lama jadi mualaf karena Agus dianggap lebih islami dengan cara menjelek-jelekan agama lain. Agus langsung dinobatkan sebagai ustad, sama seperti para mualaf lebay lainnya tiba-tiba jadi ustad," kata Eko.
Eko pun mengklaim isi khotbah Agus Tan membahas seputar perbandingan agama yang diyakini sebelumnya dengan saat ini.
"Isi khotbahnya apa lagi kalau bukan membanding-bangdingkan islam sebagai agama barunya dengan agama lamanya, sambil mencaci maki dan melecehkan sama persis seperti kelakuan Agus," jelas Eko.[populis]