DEMOKRASI.CO.ID - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan alias Gus Umar, menyampaikan kritikannya kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang dinilai tidak konsisten terhadap pernyataannya.
Melalui salah satu cuitannya, ia menyinggung pernyataan Menteri BUMN, Erick Thohir, yang membahas soal cawapres di Kantor PBNU. Hal itu terkait hasil survei yang menempatkan dirinya berada di papan teratas cawapres.
Erick Thohir menyampaikan hal itu saat melakukan jumpa pers dalam acara harlah satu abad Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor PBNU, Jakarta Pusat. Menurutnya, percuma mencalonkan dirinya jika tidak ada partai politik yang mendukung.
“Ini bagian dari riset yang dilakukan kan tentu apresiasi. Tapi kan kita tahu, terlalu dini lah. Terus kita nyalon-nyalonin, nggak ada yang dukung buat apa?” tanyanya.
Ia melanjutkan, “Tapi kita apresiasi ya, kita nggak bisa menghilangkan sesuatu itu yang benar atau salah. Itu kan apresiasi. Jadi, jangan terjebak.”
Mengetahui pernyataan tersebut, Gus Umar kemudian menyentil PBNU dan jajarannya yang melarang untuk membawa NU untuk berpolitik, tapi justru diam saja saat Erick Thohir menyinggung soal cawapres di kantor mereka.
“Dear ketua PBNU dan jajaran pengurusnya yg larang NU dibawa berpolitik,” ujarnya dikutip Populis.id dari cuitan akun @Umar_Syadat770 yang diunggah pada Sabtu (28/1/2023).
Ia menambahkan, “Knp kalian diam saat Erik tohir justru bicara dukungan pilpres di kantor PBNU? Standar apa sih yg kalian lakukan.”[populis]