DEMOKRASI.CO.ID - Seorang pengemudi melawan petugas saat dihentikan di jalan raya, kemarin (24/1). Pengemudi diketahui bernama M Syaifullah (24) warga Jalan Sungai Ulin, Banjarbaru.
Dodi Hartanto (34) warga Handil Bakti, Batola menceritakan sebelum dihentikan di Jalan A Yani Km 3 Banjarmasin Timur dekat markas Polresta Banjarmasin, pengemudi Innova DA 1395 LO tersebut melaju dari arah Kertak Baru Bundaran Kelabau.
Waktu itu, Dodi sedang menusuk pentol di dekat BNI 46 Jalan Lambung Mangkurat, dekat rumah Dinas Danrem. Ia melihat mobil tersebut melaju sesukanya, tak memikirkan keselamatan orang lain. Di belakang Innova juga banyak melintas kendaraan yang mengejar sambil berteriak.
Dodi lekas membayar pentol, lalu ikut mengejar, dan mencari tahu apa yang sedang terjadi. “Kata orang yang mengejar itu pengemudi itu kabur. Tak bayar usai mengisi BBM di SPBU Telawang,” ungkap Dodi.
Syaiful lalu melaju arah luar kota. Di Jalan Hasanuddin HM menyenggol pemotor Honda Scoopy yang merupakan operator SPBU. Syaiful tak menghiraukan, memilih semakin tancap gas. “Katanya sebelum menyenggol orang di samping BCA itu, pengemudinya ada juga menyenggol orang lain,” kata Dodi.
Baca Juga : Mencuri Handphone Saat Salat Jumat
Saat itu hanya warga saja dan petugas SPBU yang ikut mengejar. Polisi Satlantas baru muncul saat di Jalan Hasanuddin HM. Polisi ikut mengejar, dan meminta Syaiful menghentikan laju kendaraannya. Tapi, tak dihiraukan.
Aksi kejar-kejaran terus terjadi. Syaiful semakin nekat memacu laju mobilnya. Kemudian di depan RSUD Ulin, juga nyaris menyenggol kendaraan lain. Perjalanan Syaiful terhenti setelah terhalang sebuah truk di persimpangan Jalan Arjuna, samping markas Polresta Banjarmasin.
“Di situ pengemudinya turun. Ketika polantas mencoba menenangkan, dia malah melawan. Mendorong-dorong anggota itu sembari teriak-teriak,” kisah Dodi.
Anggota polantas berusaha tenang, dan tak terpancing dengan sikap Syaiful. Tentu menyita perhatian pengendara lain, dan berdampak kemacetan panjang.
“Karena saya lihat susah ditenangkan, lalu saya lekas mendatangi markas polresta. Melaporkan kepada petugas jaga yang ada di depan mako. Mereka lekas membantu mengamankan pengemudinya,” kata Dodi.
Setelah diamankan, pengemudinya terus saja memberontak. Melakukan perlawanan ketika digiring ke markas Polresta. Setelah dilakukan pemeriksaan, Syaiful terlihat dalam kondisi pengaruh narkoba.
“Anggota lakukan pemeriksaan ditemukan peralatan mengisap sabu, dan sabunya sepaket,” ungkap Wakat Lantas Polresta Banjarmasin, AKP R Djoko S saat dikonfirmasi.
Djoko membenarkan jika awal mula kejadian dikarenakan pengemudi tak membayar beli BBM di SPBU Telawang. “Dikejar oleh operator, dan disenggol pelaku dan terjatuh. Pelaku juga melakukan perlawanan ketika hendak diamankan. Anggota kami tak terpancing, hingga akhirnya berhasil diamankan. Soal temuan sabu itu diproses oleh Satnarkoba, dan kami menangani kejadian lakanya,” kata Djoko.
Salah satu petugas SPBU, menyebut Syaiful mengisi BBM Rp100 ribu jenis Pertalite. Setelah itu pelan-pelan mengangkat gas, lalu berhasil keluar SPBU dan kabur.
“Tadi teman saya jadwal pagi yang bertugas, cuma dapat cerita saja. Operator lalu mengejar, dan sampai terjadi keributan di jalan raya,” ucap salah seorang operator SPBU Telawang.[radarbanjarmasin]