DEMOKRASI.CO.ID - Jawa Timur alias Jatim diprediksi bakal menjadi battleground paling sengit di Pilpres 2024 nanti. Jika itu terjadi, Prabowo Subianto diprediksi menang di daerah ini.
Jawa Timur diprediksi bakal menjadi battleground pertarungan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Tentunya, jika keduanya maju pada Pilpres 2024 nanti.
Secara elektabilitas, kata Gema, Prabowo memang masih unggul dari Ganjar di Jawa Timur. Hal ini, dengan memakai simulasi tiga nama plus Anies Baswedan.
Menurut hasil survei mereka, sebanyak 42,1 persen responden mengaku akan memilih Prabowo, sementara Ganjar dipilih oleh 41,9 persen responden dan sebanyak 13,5 persen responden menjatuhkan pilihannya pada Anies Baswedan.
Sementara, lanjutnya, masih ada 2,3 persen responden lainnya mengaku belum menentukan pilihan.
Hal tersebut menjadi catatan temuan Lembaga Survei Nasional (LSN) yang dipaparkan Peneliti LSN, Gema Nusantara Bakry, Sabtu (15/1).
Melihat rekam jejak sebelumnya, kata Gema, pada semua pilpres, capres yang bisa menguasai Jawa Timur selalu memenangkan Pilpres.
“Dengan demikian, Jawa Timur selain menjadi battleground paling sengit juga akan menjadi daerah penentu kemenangan seorang capres,” ujar Gema.
Survei dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 11 Januari 2023. Populasi survei ini adalah seluruh penduduk yang berusia 17 tahun ke atas atau belum 17 tahun tapi sudah menikah sebanyak 1.200 responden.
Pengambilan sampel secara acak bertahap dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pendukung Prabowo Geser ke Anies
Sementara itu, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan bahwa pendukung Prabowo Subianto banyak bergeser ke Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Hal tersebut berdasarkan survei yang dilakukan oleh SMRC pada bulan Desember 2022 terkait dengan dukungan capres 2024.
Saiful Mujani menyebutkan pendukung Prabowo paling banyak beralih itu berbasis Islam dan memastikan bersama Anies di Pilpres 2024 mendatang.
“Ada 98,7 persen pemilih Prabowo beragama Islam pada 2019 bergeser ke Anies Baswedan,” kata Saiful Mujani dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (12/1/2022).
Sementara itu, 1,3 persen merupakan pemilih tidak beragama Islam pendukung Prabowo tidak beralih ke mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Selain itu, lanjut Saiful Mujani, dalam hasil survei itu ada 13 persen pendukung Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu beralih ke Ganjar Praniwo.
“Untuk saat ini yang tetap pendukung Prabowo di Pilpres 2019 hanya 36 persen dan ada sebanyak 6 persen belum menjawab pertanyaan,” ungkapnya.
Saiful Mujani mengatakan untuk pendukung non muslim sebanyak 75 persen mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Dia menyebutkan banyaknya pendukung Prabowo berbasis Islam beralih ke Anies Baswedan Karena Anies diidentikan dengan politik Islam.
“Pada Pemilu 2019, sentimen Islam cukup kuat pada Prabowo. Sekarang diganti sama Anies. Sentimen Islam pada 2019, pindah ke Anies,” ucap Saiful.[pojoksatu]
