DEMOKRASI.CO.ID - Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diangkat menjadi salah satu anggota Pendiri Dewan Penasihat International Institute of ASEAN Studies di Universitas Oxford dan banyak pihak yang memuji bakal calon presiden dari Partai NasDem tersebut.
Mendengar hal tersebut akademisi sekaligus pegiat media sosial Ade Armando ikut mengomentari hal itu.
Ade Armando mengatakan bahwa hal tersebut wajar jika Anies diangkat sebagai anggota dari dewan penasihat.
"Pendukung Anies Baswedan sedang mabuk kepayang, gara-gara melalui Instagram, Anies mengumumkan dia diangkat menjadi salah seorang Founding Member of International Advosory Board," kata Ade Armando dilihat Populis.id dari kanal YouTube Cokro TV, pada Rabu (18/1).
"Di Instagram Anies juga menyatakan dia sepat memberikan kuliah di kampus ini, berita ini memang layak membuat fans Anies makin mencintai idolanya, maklum lah Oxford itu bukan universtas sembarangan," lanjutnya.
"Ada yang perlu dicermati, Anies diangkat sebagai founding member, jadi dia bukan seorang anggota yang terpilih dari deretan intelektual yang dinilai memiliki misalnya kemampuan analitis tajam dalam kajian ASEAN," ucap Ade.
"Dia dipilih karena dia adalah seorang pendiri lembaga kajian tersebut," katanya.
Kemudian, Pegiat media sosial tersebut mengatakan bahwa Anies yang lebih dulu berusaha mendekati Oxford. Ia juga mengatakan bahwa tim Oxford memang sudah lama berniat membuat pusat kajian di Indonesia.
"Pada 17 Mei tahun lalu di Instagramnya, tertulis kisahnya datang untuk menjajaki kerja sama dengan Oxfod, menurut Anies Pemprov DKI tengah menjajaki kerja sama dengan Blavanik School of Governmen di Univesitas Oxford, khususnya mengenai pegembangan kebijakan publik di Jakarta," ucap Ade.
"Tim Anies jeli melihat peluang itu, dengan menjadi pendiri pusat kajian itu nama Anies terangkat saya yakin ada dana dari Pemprov DKI yang mendukung pengambangan pusat kajian tersebut," tutupnya.[populis]