DEMOKRASI.CO.ID - Citra Network Nasional (CNN) melakukan survei soal kriteria calon presiden (capres) yang menjadi harapan masyarakat di Pemilu 2024.
Dari hasil survei tersebut, memperlihatkan bahwa mayoritas masyarakat berharap kriteria presiden yang bakal melanjutkan pemerintahan Jokowi merupakan sosok yang bisa meningkatkan perekonomian.
“Tokoh yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dipilih 87,8 persen responden,” ungkap Direktur Eksekutif CNN, Muhammad Dandy, dalam keterangan yang tertulis diterima Akuratco di Jakarta, Senin (16/1/2023).
Survei ini dilakukan pada 27 Desember 2022 hingga 9 Januari 2023 menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 2.200 orang, usia di atas 17 tahun atau memiliki hak pilih, yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.
Survei mempunyai margin of error kurang lebih 2,08 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dany mengatakan alasan tingginya pilihan responden soal sosok capres yang bisa meningkatkan perekoniam. Yaitu, responden menganggap pandemi covid-19 membuat perekonomian mereka turun.
Berikutnya, sosok capres yang bisa melanjutkan program pembangunan yang telah dikerjakan oleh pemerintahan Jokowi. Menurut Dandy, hasil survei CNN, memotret kriteria ini dipilih oleh 62,8 persen responden.
“Hanya 27,8 persen yang menginginkan presidne yang merakyat,” tuturnya.
Disisi lain, CNN juga mengukur tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Maruf Amin. Hasilnya, mayoritas responden mengatakan puas dengan kinerja pemerintah selama tiga tahun terakhir.
“74,4 persen menyatakan puas dengan kinerja pemerintahan,” ujar Direktur Eksekutif CNN, Muhammad Dandy.
Ia mengatakan, pertimbangan responden puas terhadap pemerintah lantaran pemerintah dianggap berhasil dalam pemulihan ekonomi yang sempat terkena dampak dari Covid-19. Tak hanya itu, pemerintah juga berhasil menanggulangi Covid-19 sehingga status PPKM bisa dicabut dan masyarakat pun bisa melakukan kegiatan ekonomi lebih banyak.
“Sebanyak 17,4 persen (menjawba) sangat tidak puas, dan yang tidak menjawab 8,2 persen,” ungkapnya.[populis]