DEMOKRASI.CO.ID - Gempa bumi bermagnitudo 7,0 yang mengguncang Vanuatu pada Minggu (8/1) sempat memicu peringatan tsunami. Warga pun panik dan langsung evakuasi ke tempat tinggi.
Seorang warga bernama Kayson Pore bercerita bahwa kepanikan langsung melanda ketika gempa yang berpusat di dekat Pulau Espiritu Santo mengguncang.
"[Gempa] itu sangat besar. Kami sedang berada di laut, mencari kepiting di pesisir. Kami langsung lari menyelamatkan diri ke rumah," ujar Pore kepada AFP melalui sambungan telepon.
Di kawasan rumahnya, para warga sudah panik. Gempa itu terasa sangat kuat hingga menjatuhkan benda-benda ke lantai. Warga takut tsunami menyapu kawasan mereka.
"Orang-orang langsung ke tempat yang lebih tinggi," tutur Pore.
Meski demikian, Pore menyatakan bahwa tak ada kerusakan di rumah-rumah di desanya.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik memang sempat merilis peringatan tsunami untuk Vanuatu, Kaledonia Baru, dan Kepulauan Solomon tak lama setelah gempa mengguncang pada pukul 23.30 waktu setempat.
Namun, peringatan tsunami itu dicabut sekitar satu setengah jam kemudian.
Walau demikian, peringatan tsunami itu sudah sempat memicu kepanikan warga. Mereka melaporkan sejumlah kerusakan melalui media sosial.
Vanuatu sendiri memang merupakan bagian dari kawasan Ring of Fire, di mana lempengan tektonik bertemu. Akibatnya, Vanuatu kerap mengalami aktivitas seismik.
Vanuatu pun menjadi salah satu negara yang paling rentan diterpa bencana alam, seperti gempa bumi, badai, banjir, hingga tsunami.[cnn]