DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer angkat bicara terkait pernyataan Cendekiawan Muslim Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun yang baru-baru ini bikin gaduh publik usai menyebut Jokowi sebagai Firaun.
Noel sapaan akrab Immanuel, menyebut sikap Cak Nun seperti masih terbawa suasana saat menghadapi kampanye 2019. Ia menduga Cak Nun belum sadar jika para tokoh yang bersaing saat itu, kini sudah berada dalam satu gerbong pemerintahan.
"Cak Nun ini belum move on, masih mentalitas kampanye 2019. Dia belum sadar bangsa ini pemimpinnya sudah bergandeng tangan, artinya jangan begitu lah ngecap-ngecap, menstigma pemimpinnya Firaun," kata Noel saat dikonfirmasi Populis.id, Sabtu (21/1/2023).
Noel menegaskan bahwa Presiden Jokowi adalah sosok yang pemaaf. Ia pun meyakini permintaan maaf Cak Nun akan dimaafkan oleh Presiden. Hanya saja ia menyesalkan mengapa sebutan Firaun itu dialamatkan ke Jokowi yang setiap waktunya dihabiskan untuk mengurusi bangsa dan negara.
"Permintaan maafnya saya yakin sekali dimaafkan, tapi lain kali jangan lancang seperti itu. Dia tidak paham bahwa Presiden Jokowi ini pagi siang sore malem bekerja buat bangsa ini, akhirnya kan tidak baik, jadi back fire buat Cak Nun sendiri, orang tidak berempati sama dia hari ini," ujarnya.
Noel menyarankan agar sebaiknya Cak Nun memberi contoh yang lebih baik, apalagi dirinya merupakan seorang ulama dan budayawan. Ia meminta Cak Nun tak banyak omong apabila tidak memahami apa yang ingin disampaikan.
"Artinya dia harus mencontohkan sesuatu yang baik lah, apalagi dia seorang ulama, budayawan. Jangan nyinyir, kalau dia gak ngerti apa apa mendingan diam, itu lebih terhormat," pungkasnya.
Sebelumnya, Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun menyebut Presiden Jokowi sebagai Firaun. Pernyataannya itu lantas membuat jagat media sosial menjadi gaduh karena mendatangkan banyak komentar negatif kepada dirinya. Tak berselang lama, Cak Nun kemudian minta maaf karena mengaku saat dirinya sedang kesambet.
"Kan saya yang mengajarkan, jangan ngomong siapa, tapi apa. Itu saya sendiri melanggar, jadi saya minta maaf sama keluarga dan sama semua yang terciprat, menjadi tidak enak atau menjadi menderita oleh ucapan saya itu," kata Cak Nun.
"Kesambet itu, tolong Anda pahami sebagai bagian dari hidup manusia," lanjutnya.[populis]