DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sampai saat ini masih menahan nama calon presiden yang akan diusung dari PDIP. Dalam pidatonya saat HUT ke-50 PDIP, Megawati bahkan mengaku tak tergoda untuk mengumumkan nama capresnya meski tahu sudah ditunggu-tunggu kadernya dan publik.
Hal itu menjadi sorotan bagi banyak pihak, salah satunya adalah pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga.
Menurut Jamiluddin, Megawati memang tidak akan mengumumkan nama capresnya dengan segera karena dinilai masih gamang.
"Tampaknya Megawati masih gamang untuk memutuskan kader yang akan diusungnya," ujar Jamiluddin, Rabu (11/1).
Megawati disebut masih kebingungan menentukan pilihannya, di antara penerus trah Soekarno atau kader yang saat ini mempunyai elektabilitas tinggi. Penentuan capres itu bahkan dinilai Jamiluddin cukup sulit.
"Untuk memutuskan hal itu memang tidak mudah," tegasnya.
Kendati demikian, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo lah yang memiliki potensi besar akan dipilih oleh sang Ketum PDIP sebagai capres meskipun hanya sebagai kader.
"Ganjar memiliki elektabilitas yang tinggi, artinya dia paling ideal dan punya peluang terbesar untuk dipilih," terang dia.
Lebih lanjut, Jamiluddin menduga bahwa posisi Ganjar saat ini sedang diapit dua kekuatan yang membuatnya mendapat stigma negatif dari Megawati.
Jamiluddin turut menduga bahwa putri Bung Karno itu akan menilai Ganjar tidak akan setia kepada trah Soekarno karena dinilai lebih dekat dengan Jokowi.
"Ganjar dinilai lebih dekat dengan Presiden Joko Widodo," kata Jamiluddin.
"Karena itu, ada kemungkinan Megawati meragukan loyalitas Ganjar," lanjutnya menambahkan.[populis]