DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer merespon pernyataan Cendekiawan Muslim Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun yang baru-baru ini bikin gaduh jagat media sosial usai menyebut Jokowi sebagai Firaun.
Noel sapaan akrab Immanuel, menyebut Cak Nun seperti seseorang yang mengalami tidur panjang dari 2019. Sehingga Cak Nun tidak sadar jika presiden yang menjabat saat ini adalah Presiden Joko Widodo karena berhasil memenangkan Pemilu 2019.
"Saya yakin banget peryataan itu keluar, dia kaget, tidur panjangnya itu gak tahunya 2019, sekarang menuju 2024, mau pemilu lagi. Dia kaget kok presidennya masih Jokowi juga, artinya emang belum move on. Masih mentalitas 2019," kata Noel saat dikonfirmasi Populis.id, Sabtu (21/1/2023).
Noel mengatakan, permintaan maaf yang disampaikan Cak Nun itu sebagai tanda bahwa dirinya sudah bangun dari tidur panjangnya, dan sadar bahwa saat ini sudah bukan lagi tahun 2019.
"Makanya Cak Nun suruh bangun, Cak Nun bangun, makanya kan udah sadar tuh, dia minta maaf, tandanya udah bangun dia," katanya.
Noel menegaskan bahwa pernyataan Cak Nun yang menyamakan Jokowi dengan Firaun bukan sebagai sebuah kritikan. Karena Jokowi adalah pemimpin yang punya keberpihakan pada rakyat, beda halnya dengan Firaun.
"Mana ada kritikan, masa orang dibilang Firaun, dasarnya apa Firaun, sistemnya beda, Firaun orangnya keji, emang Firaun berpihak pada rakyat? Emang Firaun didoain?," pungkasnya.
Sebelumnya, Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun menyebut Presiden Jokowi sebagai Firaun. Pernyataannya itu lantas membuat jagat media sosial menjadi gaduh karena mendatangkan banyak komentar negatif kepada dirinya. Tak berselang lama, Cak Nun kemudian minta maaf karena mengaku saat itu dirinya sedang kesambet.
"Kan saya yang mengajarkan, jangan ngomong siapa, tapi apa. Itu saya sendiri melanggar, jadi saya minta maaf sama keluarga dan sama semua yang terciprat, menjadi tidak enak atau menjadi menderita oleh ucapan saya itu," kata Cak Nun.
"Kesambet itu, tolong Anda pahami sebagai bagian dari hidup manusia," lanjutnya.[populis]