DEMOKRASI.CO.ID - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ansori Siregar, menyesalan terjadinya peristiwa bentrok antara tenaga kerja asing (TKA) China dengan pekerja lokal di kawasan PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Morowali Utara yang menyebabkan korban meninggal dunia.
"Saya menyesalkan dan sangat prihatin atas terjadinya bentrokan antara pekerja lokal dan tenaga kerja asing (TKA) di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), apalagi sampai menimbulkan korban meninggal," kata Ansori di Jakarta, Senin (16/1/2023).
Dia menyebut bentrokan fisik seperti itu tidak seharusnya tidak perlu terjadi apabila pemerintah hadir dan serius menegakkan aturan perundang-undangan, khususnya masalah TKA.
"Terkait berbagai dugaan diskriminasi dan juga soal ketimpangan upah serta kesejahteraan antara TKA dengan pekerja lokal," lanjut Ansori.
Dia lantas mendesak pemerintah melakukan investigasi menyeluruh dan menemukan akar persoalan kenapa bentrokan TKA China dengan pekerja lokal bisa terjadi. Lalu, melakukan evaluasi operasional dan keberadaan pekerja asing di perusahaan smelter itu.
Menurut Ansori, pemerintah jangan cuma melihat dari aspek bentrokan pada 14 Januari 2023 saja, tetapi harus mengevaluasi keseluruhan latar belakang dan akar pemicu bentrokan.
"Saya berkeyakinan bentrokan hari Sabtu kemarin itu hanya akumulasi dari berbagai persoalan dan kekecewaan pekerja lokal khusus perihal TKA," ucapnya.
Ansori pun mendesak pemerintah memulangkan TKA China, khususnya yang mengerjakan pekerjaan kasar atau tidak memerlukan skill maupun teknologi tinggi yang pada dasarnya sangat bisa dikerjakan oleh pekerja lokal.
Langkah itu menurutnya penting sebagai langkah awal, sekaligus wujud keseriusan pemerintah melakukan investigasi dan evaluasi menyeluruh, serta meredam gejolak lanjutan.
"Sudah seharusnya pemerintah memulangkan TKA asal China khususnya para TKA yang mengerjakan pekerjaan kasar dan pekerjaan yang pada dasarnya sangat bisa dikerjakan oleh pekerja lokal," ujar Ansori Siregar.[populis]