DEMOKRASI.CO.ID - Pegiat media sosial Helmi Felis menyoroti terkait adanya bentrokan antara Tenaga Kerja Asing (TKA) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Morowali Utara, Sabtu (14/1/2023) lalu. Helmi Felis menyinggung soal diskriminasi TKI dalam hal upah. Ia menilai sangat bodoh saat TKA diupah lebih mahal dari TKI. Kemudian, ketika terjadi kerusuhan malah TKI yang disalahkan.
“‘Bodoh Banget Kita’, kalo tenaga kerja Indonesia di negerinya sendiri di gaji jauh lebih murah lalu ada kerusuhan pekerja kita juga yang disalahkan,” cuitannya dari akun Twitter pribadinya dilansir pada Selasa (17/1/2023).
Karena kondisi perburuhan tersebut, dirinya juga membandingkan Indonesia kini dengan masa penjajahan. Bahkan, ia juga mengungkit program kerja paksa (Romusa) yang dilakukan oleh Jepang ketika pribumi dijajah.
“Apa bedanya sama Romusa? Penjajahan? Gaji kecil sementara gaji TKA empat kali lipat lebih besar, yakin Indonesia sudah merdeka?” tutur Helmi.
Sebelumnya diketahui, bentrok antara Tenaga Kerja Asing (TKA) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) yang terjadi pada Sabtu (14/1/2023) dan menewaskan tiga pekerja.[populis]