DEMOKRASI.CO.ID - Pengamat politik Rocky Gerung, ikut menyoroti kabar perombakan Kabinet Indonesia Maju, sejak Partai NasDem resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (Capres) mendatang.
Bahkan, Jokowi dikabarkakn akan melakukan reshuffle kabinet pada hari Rabu pon, atau pada tanggal 1 Februari 2023 besok.
Dalam akun YouTubenya, Rocky diberi pertanyaan terkait maksud sebenarnya dari partai Megawati Soekarnoputri yakni PDI Perjuangan (PDIP) yang getol mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencopot menteri dari Partai NasDem.
"Apa kepentingannya jika hanya sekedar persoalan bahwa memang kita tahu, hubungan antara Ibu Megawati dan Pak Surya Paloh itu memang sudah cukup lama tidak hangat ya kita tahu, pernah ada insiden menolak salaman di Gedung MPR DPR dan lain-lain atau ini ada kaitanya dengan dengan kontestasi Pilpres 2024?," ungkap Hersubeno Arief, dalam Youtube Rocky Gerung seperti dilihat, Selasa (31/1/2023).
Terkait itu, dirinya pun menjelaskan jika hal ini terkait pemilu, PDIP menginginkan mengambil goal terakhir demi masih kekuasaan.
"Dalam kontestasi, PDIP mau ambil semacam goal terakhir supaya komposisi kabinet masih bisa dikuasai PDIP dan memanfaatkan komposisi itu untuk sebagai peralatan politik. Kan keren juga kalau ada dua portofolio NasDem yang ditinggalkan diisi oleh PDIP," paparnya.
Lanjutnya, ia mengungkapkan jika hal tersebut akan menimbulkan kesan kepada rakyat meskipun seluruh kabinet dibawah kekuasaan PDIP, pilihan tidak dapat diubah untuk tetap memilih Anies.
"Tapi rakyat dengan itu, rakyat bukan berpikir, mau seluruh kabinet dikuasai PDIP, tetap kami Anies. Kira-kira begitu tuh," cetusnya.
Terkait itu, dirinya pun menegaskan jika pilihat rakyat terhadap Anies tidak bisa ditahan hanya karena PDIP.
"Jadi hal snowing ball yang nggak mungkin lagi ditahan oleh sekedar tanduk banteng. Tanduk banteng tidak mungkin menahan runtuhan es," tandasnya.[populis]