DEMOKRASI.CO.ID - Juru Bicara Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya mengaku pihaknya siap menampung Ketua DPW PPP DKI Jakarta Guruh Tirta Lunggana yang baru saja masuk menjadi anggota partai tersebut setelah memilih hengkang dari PAN.
Mustofa mengakui, keberadaan anggota DPRD DKI Jakarta itu dipartainya jelas memberi dampak yang sangat besar, mengingat nama besar mendiang Haji Lulung yang sudah beberapa kali masuk parlemen. kata dia, pengaruh keluarga besar Haji Lulung memang tak bisa dianggap remeh.
"Bagaimanapun, keluarga H Lulung itu adalah sirkel yang unik. Punya pengaruh dan terbukti H Lulung pernah masuk parlemen. Jadi, kalau mau gabung, insya Allah akan menambah kekuatan Partai Ummat," katanya saat dihubungi Populis.id pada Rabu (25/01/2023).
Prinsipnya, kata dia, Partai Ummat terbuka untuk siapa saja. Ia menyebutkan jija sampai hari ini, ada saja tokoh partai lain, baik yang ada di Pusat maupun di daerah, yang ingin berjuang bersama Partai Ummat pasca lolosnya Partai kami tanggal 30 Desember silam.
"Kami tak pernah bertanya kenapa meninggalkan Partai lama. Namun kami tanya, kenapa memilih Partai Ummat? Bagaimanapun, motif seseorang masuk Partai, harus kita ketahui. Karena kami ingin menambah sahabat, dan tidak ingin mengundang masalah," tuturnya.
Musthofa menekankan, siapapun yang tertarik dengan perjuangan Partai Ummat, pihaknya 24 jam membuka diri. Sebab, banyak yang bisa dikerjakan bersama Partai besutan Amien Rais ini.
Meski Partai Ummat tidak menutup diri, namun perlu diketahui, Amien Rais juga tak mau terlalu terbuka. Karena bagaimanapun, Partai Ummat membawa nama Ummat. Jadi, ia menyebut jika nama ummat harus dijaga marwahnya.
"Pintu terbuka lebar, tapi yang masuk rumah harus jelas identitas dan motifnya. Selama ingin berjuang demi agama, bangsa dan negara, dan sanggup Menegakkan Keadilan & Melawan Kezaliman', maka syarat pertama sudah terpenuhi," ucapnya.
"Kesimpulannya, kami tunggu di DPP Partai Ummat di Tebet dengan ceria untuk siapapun yang ingin menjaga marwah dan amanah Ummat, untuk bergabung bersama kami," pungkas Musthofa.[populis]
