DEMOKRASI.CO.ID - Mobil sedan Audi A6 yang disebut polisi sebagai penabrak Selvi Amalia Nuraeni, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Suryakancana Cianjur, disebut bukan milik anggota polisi. Hal tersebut ditegaskan oleh Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan.
"Ini (mobil Audi) merupakan milik perorangan yang berprofesi di salah satu perusahaan swasta," kata Doni kepada wartawan, Minggu (29/1).
Saat kejadian, mobil Audi menggunakan pelat nomor palsu. Polisi sudah mendapatkan pelat nomor asli dan sedang melakukan penyelidikan pemilik mobil tersebut.
"Jadi nopol polisi yang benar dari mobil ini B 999 LS. Kalau yang digunakan saat kejadian tersebut nomor polisi palsu," jelas Doni.
Pernyataan Doni itu berbeda dengan yang disampaikan oleh Nur (23). Nur mengaku ada di dalam mobil Audi tersebut bersama sopir pribadinya, Sugeng Guruh Utama.
Nur mengatakan dirinya merupakan istri kedua polisi. Suaminya merupakan salah satu penyidik kasus pembunuhan berantai Wowon cs yang saat itu berada di Cianjur untuk melakukan penyidikan. Nur mengaku ke Cianjur karena diminta suaminya.
"Saya menggunakan mobil tersebut (Audi A8 warna hitam), disuruh oleh suami saya. Karena, mobil yang biasa saya gunakan masih di bengkel," kata Nur di Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jumat (27/1).
Nur menuturkan, baru menggunakan mobil tersebut tiga kali karena mobil yang sering digunakannya sedang diperbaiki.
Dia mengaku berangkat dari Jakarta ke Cianjur karena diajak suaminya. Mereka rencananya akan bertemu di salah satu tempat makan di Alam Sunda.
Setibanya di titik yang mereka janjikan, melintas rombongan suaminya. Nur lalu mengikuti rombongan itu karena diminta suaminya lewat telepon.
"Saya sudah janjian saya nyusul dari Jakarta menuju Puncak, saya teleponan sama bapak (suaminya), pertama kan ketemu di tempat makan Alam Sunda, saya telepon suami saya bilang saya sudah sampai lalu tidak lama di situ suami saya iring-iringan, lalu saya teleponan sama suami saya, 'ikut ya', ya sudah iya ikut tutup jendelanya," ujarnya.
"Saya ikut iring-iringan di belakang atas izin dari suami saya," sambungnya.
Sedan Audi Milik Suami Seorang Perwira Polisi
Nur kembali mempertegas bahwa mobil tersebut milik suaminya yang berinisial D dan berdinas di Polda Metro Jaya. Dia mengaku dipinjamkan mobil itu karena mobilnya yang lain lagi berada di bengkel.
"Mobil itu punya suami, jadi saya tidak tahu-menahu waktu itu saya dipinjemin mobil itu karena mobil saya lagi di bengkel kalau untuk plat nomor mobilnya bagaimana itu saya tidak tahu sama sekali yang tahu suami saya," katanya.
Pengemudi mobil Audi, Sugeng Guruh Utama, yang membawa Nur, tidak tahu apakah mobil itu bodong atau tidak.
"Tidak sopan kalau saya tanyakan, ini mobilnya bodong atau gak, ini pelat nomornya palsu atau gak, kan itu tidak mungkin saya tanyakan, tugas saya hanya mengendarai mobil tersebut," imbuh Sugeng.
Sugeng menuturkan, dirinya bekerja menjadi sopir di keluarga Nur baru sepekan.
"Saya baru satu minggu bekerja," sambungnya.
Bantah Tabrak Mahasiswa Cianjur
Sugeng membantah sebagai penyusup dalam iring-iringan kendaraan polisi karena sudah mendapatkan izin untuk masuk ke dalam iring-iringan tersebut.
"Saya mau mengklarifikasi tentang kejadian yang sebenarnya, saya masuk ke dalam iring-iringan bukan saya menerobos atau saya memaksa merangsek masuk ikut, itu semua atas sepengetahuan bapak," klaim Sugeng.
"Suami bos kan anggota Kepolisian yang ikut dalam rombongan menuju ke TKP Wowon, karena sebelumnya Ibu juga sudah komunikasi dengan Bapak, dan disuruh ikut biar cepet," tambahnya.
Sugeng mengeklaim, sebelumnya ia mengira jika tidak ada lagi mobil yang ikut dalam rombongan sehingga ia masuk ke dalam rombongan.
"Pas di Alam Sunda di Cipanas itu, Ibu kan lagi komunikasi sama Bapak, jadi di sana saya masih tunggal, tidak lama kemudian ada rombongan, dan Bapak suruh ikut rombongan, setelah rombongan lewat, baru saya masuk karena sudah disuruh, awalnya saya mengira kalau saya paling akhir di rombongan, namun tidak lama saya lihat ada mobil polisi, entah rombongan atau apa namun saya lihat di belakang saya ada dua mobil Polisi," katanya.[kumparan]