DEMOKRASI.CO.ID - Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyoroti kaos bertulis "Abdi nu Ngider, Naha Anjeun nu Keder" yang digunakan bakal calon presiden Partai NasDem Anies Baswedan saat mengikuti kegiatan jalan sehat di Bandung, Jawa Barat.
Menurut Ujang, tulisan yang ada dalam kaos tersebut merupakan kritikan yang ditujukan kepada lawan politiknya. Sebab, kegiatan safari politik Anies ke sejumlah daerah memang kerap mendapat respon negatif dari lawan politiknya.
"Saya melihat itu sebagai kritikan dengan bahasa yang satire yang ditujukan kepada kelompok lain, kelompok yang berbeda pandangan dan garis politik dengan Anies Baswedan," kata Ujang saat dikonfirmasi Populis.id, Selasa (24/1/2025).
Diketahui, safari politik Anies kerap menjadi bahan perdebatan publik. Anies juga pernah mengalami beberapa peristiwa negatif terkait hal itu, seperti pencabutan izin lokasi acara secara tiba-tiba, sampai pelaporan dirinya ke Bawaslu karena dianggap telah melakukan kampanye dini.
Sebagai orang asli Sunda, Ujang mengaku paham betul mengenai makna dari tulisan yang ada di dalam kaos Anies. Makna tulisan itu, dinilai sangat berkaitan dengan sejumlah peristiwa atau situasi yang dialami Anies selama melakukan safari politik.
"Itu kan bahasa sunda, saya orang sunda paham betul jadi ibaratnya 'saya yang jalan kesana kemari sosialisasi, lalu kok kamu yang pusing' kira kira begitu," ujarnya.
Ujang mengatakan, penggunaan kaos bernada kritikan itu merupakan hal yang wajar dalam negara demokrasi. Hal ini juga menjadi tanda bahwa tensi politik soal pencapresan 2024 semakin tinggi. Menurutnya, cara-cara seperti ini juga bisa dilakukan pihak lain, bukan hanya Anies.
"Saya lihat itu sebagai bagian dalam proses persaingan pencapresan. Siapapun, Anies maupun lawan politiknya bisa saling sindir, bisa saling kritik tetapi dalam koridor yang sehat, yang positif. Itu yang harus dijaga oleh pasangan capres cawapres," tutur Ujang.
"Tidak black campaign, tidak saling memfitnah satu sama lain, kita jaga demokrasi ini dengan nalar yang positif," sambungnya.[populis]