DEMOKRASI.CO.ID - Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kuat Maruf dalam keterangannya di persidangan sempat menceritakan soal Brigadir J masuk ke dalam kamar Putri Candrawathi, Sabtu (10/12/2022).
Ya, pada persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin 5 Desember 2022, Kuat Maruf menyebut bahwa dia melihat Brigadir J masuk ke dalam kamar istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Saat itu, kata Kuat Maruf, Brigadir J dilihatnya tengah mengintip Putri Candrawathi yang tengah berada di dalam kamar.
"Saat itu, dia (Brigadir J) ngintip-ngintip gitu, lalu saya tegur, woy! Saya tegur, dia malah lari ke arah dapur, tembus garasi," kata Kuat Maruf.
Menurut Kuat Maruf, Brigadir J yang dikatakannya terlihat mencurigakan itu langsung lari ketika bertemu dirinya di teras.
"Dia (Brigadir J) ketemu saya langsung putar balik, dia lari lagi masuk ke dalam rumah. Nah, saya kejar kan, ini ada apa? Saya masuk, Yosua sudah buka pintu ruang tamu, sudah keluar," kata Kuat Maruf.
Menurutnya, karena curiga dengan tingkah Brigadir J, lantas Kuat Maruf memanggil Susi untuk mengecek ke atas (kamar Putri Candrawathi).
"Sus, kamu coba lihat ke atas, lihat Ibu (Putri Candrawathi). Setelah Susi naik, dia teriak-teriak sambil nangis, lalu Susi panggil saya," kata Kuat Maruf.
Karena mendengar Susi berteriak sambil menangis, Kuat Maruf mengaku langsung mengecek ke atas.
"Setelah saya naik ke atas, saya lihat Ibu (Putri Candrawathi) antara setengah tidur lah, karena kepalanya masih ditempel baju kotor waktu itu. Terus yang saya lihat menangis tapi enggak ada suaranya. Justru Susi yang menangis kencang, 'Ayo Sus, angkat ibu' ini ibu kenapa?" kata Kuat Maruf.
Menurut Kuat Maruf, saat itu dia tidak bisa mengangkat Putri Candrawathi yang tergeletak itu sendirian.
Ia pun meminta Susi untuk membantunya mengangkat Putri Candrawathi.
"Saya sudah sempat pegang kakinya waktu itu. Kalau saya ngangkat ibu sendirian kan enggak mungkin bisa. Badan ibu rada gede pak. Ayo Sus angkat ibu, ini kakinya sudah dingin banget," kata Kuat Maruf.
Mendengar keterangan Kuat Maruf, hakim pun langsung bertanya soal lebih berat mana berat badan (bb) Kuat Maruf dengan Putri Candrawathi.
Kemudian, pertanyaan hakim itu pun dijawab Kuat Maruf.
"Kayaknya lebih berat saya yang mulia, cuma tingginya, tinggian ibu," kata Kuat Maruf.
Kemudian lanjut cerita tentang Kuat Maruf mengangkat Putri Candrawathi, menurut ART Ferdy Sambo itu, saat situasi sedang kalut, Brigadir J datang menghampiri.
"Dia datang sambil nangis lalu saya tanya, Om, kamu apain ibu? Lalu dia bilang 'tenang Om, saya bisa jelaskan," kata Kuat Maruf menirukan perkataan Brigadir J.
Belum selesai memberi penjelasan pada Kuat Maruf, Brigadir J disebut langsung kembali turun tangga menuju arah dapur sambil menangis.
"Saya lihat ada pisau di dapur yang disimpan di atas apel, saya kantongin pisau tapi saya enggak kejar Yosua. Saya balik nolongin ibu," kata Kuat Maruf.
Singkat cerita, Putri Candrawathi yang tergeletak sudah diangkat Susi dan Kuat Maruf, barulah istri Ferdy Sambo itu menangis di hadapan kedua ART-nya itu.
"Saat mata ibu melek, Ibu langsung menangis. Kayak ketakutan gitu, mana HP, mana Ricky, ibu ketakutan," kata Kuat Maruf, menirukan perkataan Putri Candrawathi.
Saat ditanya ada apa oleh Kuat Maruf, Putri Candrawathi langsung meneybut bahwa Brigadir J disebutnya sadis.
"Jangan tinggalin ibu, Yosua sadis sekali sama ibu, Yosua sadis sekali' ibu gemeteran, tolong telepon Ricky," kata Kuat Maruf menirukan perkataan Putri Candrawathi.
Kemudian kata Kuat Maruf, dia yang menghampiri Brigadir J ke bawah langsung minta dia untuk menjelaskan pada Ricky Rizal.
"Kamu jelaskan saja sama Ricky," katanya.
Kemudian Kuat Maruf yang kembali ke atas langsung menghamoiri Putri Candrawathi dan meminta agar majikannya itu melapor kepada Ferdy Sambo.
"Bu lapor bapak bu, tapi ibu masih menangis. Setelah itu saya suruh Susi untuk tutup semua pintu.
Kemudian tak lama, Richard dan Ricky datang.
"Om Richard dan Om Ricky datang, karena mungkin sudah ditelepon sama ibu," kata Kuat Maruf. [tvonenews]