DEMOKRASI.CO.ID - Dua kader PDI Perjuangan, yakni Ganjar Pranowo dan FX Hadi Rudyatmo sudah kena tegur dan sanksi terkait bicara soal calon presiden atau pemilihan presiden (pilpres) oleh partai.
Hal ini yang kemudian menjadi pertanyaan publik di mana PDIP belum memberikan teguran maupun sanksi pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang juga merupakan kader mereka.
Pasalnya beberapa kali Jokowi disebut melakukan endorsmen pada para tokoh yang muncul di bursa Pilpres 2024 mendatang mulai dari Prabowo Subianto, Airlangga Hartato, hingga Ganjar Pranowo.
Dalam hal ini Politikus PDIP Deddy Sitorus menyebutkan bahwa Jokowi belum melanggar kode etik partai.
"Karena beliau kan enggak menyebut orang, beliau memilih kalau memilih nanti gimana, tidak ada menyinggung kewibawaan partai kewenangan ketua umum," kata Deddy dalam perbincangannya di Total Politik.
Soal endorsmen Jokowi pada Prabowo terkait 'jatah Prabowo' hingga 'pemimpin rambut putih' yang digadangkan sebagai dukungan pada Ganajr, Deddy menyebutkan bahwa itu hanya menghibur.
"Beliau kan tidak mengatakan pilihlah Prabowo, cuma bilang mungkin giliran jatahnya, dia kan enggak bilang ini loh calon presiden saya," kata Deddy. 7
"Melihat Jokowi jangan implisit lah, beliau lebih sering menghibur. Kalau beliau punya preferensi beliau pasti akan ajeg enggak mungkin lah ini bagus ini bagus," imbuhnya.
Lebih lanjut Deddy malah menyebut merasa terbantu dengan pernyataan-pernyaan dari Jokowi tersebut.
"Kalau dari apa yang beliau lakukan justru kami merasa terbantu lah, terbantunya kenapa? karena beliau tidak pernah secara ekplistit menyebut nama, atau sebagai capres tapi itu memang dinantikan," kata Deddy. 7
Soal pemimpin rambut putih dan kerutan wajah yang disebut Jokowi dalam acara relawan di GBK Sabtu (26/11/2022) lalu, Deddy menyebutkan bahwa silakan saja jika ada yang geer.
"Itu kan bikin orang baper ya silakan saja, karena harus dibaca ketiganya tidak cuma rambut putih, keriputnya, tapi juga tidak suka AC-nya kan harus satu kesatuan lihatnya," tutunya. [suara]