DEMOKRASI.CO.ID - Sebelum meninggal empat jenazah yang ditemukan dalam satu rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat disebut melakukan transaksi keuangan dan berbelanja.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan pihaknya menemukan bukti transaksi salah satu jenazah tersebut menyetorkan uang di bank.
"Jadi bagaiamana kami sampaikan mereka ini lebih banyak transaksi pada sistem yang cash. Seperti contoh di TKP kita temukan bukti antre yang bersangkutan untuk setor uang," katanya kepada awak media di Polda Metro Jaya, Jumat 10 Desember 2022.
Selanjutnya, pihaknya menemukan bukti CCTV yang menunjukkan korban berbelanja makanan.
"Nah kemudian juga memang ini rentang waktunya panjang. Kita temukan CCTV juga yang bersangkutan salah satu dari anggota keluarga Ini sempat belanja dan sebagainya. Seperti makanan dan sebagainya," tuturnya.
Dijelaskannya, kegitan berbelanja tersebut dilakukan pada bulan Agustus lalu.
"Ada di suatu tempat dan struk pembelian makanan. Kita temukan bedak. Di bulan Agustus kalau tidak salah." tandasnya.
Sebelumnya, Para jenazah yang ditemukan dalam satu rumah di Kalideres, Jakarta Barat tidak menganut sekter atau tergabung dalam kelompok orang yang mempunyai kepercayaan atau pandangan agama yang sama namun berbeda dari pandangan agama yang lebih lazim diterima oleh para penganut agama tersebut.
Sosiolog Agama, Prof Jamhari mengatakan hal tersebut dipastikan setelah pihaknya melakukan penyelidikan terkait temuan di lokasi.
"Saya kira dari bacaan-bacaan yang saya lihat dari barang bukti yang ada, saya berpendapat bahwa mereka adalah orang-orang wajar, orang-orang normal yang mungkin saja mereka melakukan ritual keagamaan untuk mendapat kesembuhan karena mereka sedang sakit atau juga untuk membantu masalah yang sedang dihadapi, misalnya mencari jodoh atau yang lain," katanya kepada awak media.
"Jadi saya kira ini adalah ritual biasa yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang lain," tambahnya.
Lantaran hal tersebut, dirinya memastikan mereka meninggal wajar dan tidak tergabung dalam Sekte tertentu.
"Kesimpulan saya mereka bukan penganut Sekte, apalagi apokaliptik, mereka orang normal yang bisa meninggal secara wajar karena penyakit dan lainnya." tandasnya.
Sebelumnya, Salah satu jenazah yang ditemukan tewas dalam satu rumah di Kalideres, Jakarta Barat disebut memeliki kecenderungan klenik dan percaya dunia perdukunan.
Sosiolog Agama, Prof Jamhari mengatakan hal tersebut dipastikan sesuai hasil temuan para pihak dalam menyelidiki kasus tersebut.
"Ini mungkin sesuai dengan apa yang disampaikan oleh temuan psikologi tadi, bahwa ada dari keluarga tersebut terutama Bapak Budyanto yang mempunyai kecenderungan klenik dan perdukunan sejak mahasiswa," katanya kepada awak media.
Meski begitu, hal tersebut dipastikan masih hal yang wajar atas apa yang dilakukan Budyanto tersebut.
"Nah ini sesungguhnya ritual-ritual yang dilakukan keluarga ini itu juga sebetulnya bukan aneh, karena orang di luar sekte pun atau biasa pun juga melakukan ritual ritual seperti yang dilakukan oleh keluarga ini," tuturnya.
"Misalnya tadi menggunakan ayat Yusuf untuk mencari jodoh dan seterusnya juga dilakukan kebanyakan orang." tandasnya. [disway]