logo
×

Senin, 29 Agustus 2022

Tangisan Ustaz Yahya Waloni Pecah Lihat Ibu Brigadir J: Negara Ini Terlalu Banyak Pembunuh

Tangisan Ustaz Yahya Waloni Pecah Lihat Ibu Brigadir J: Negara Ini Terlalu Banyak Pembunuh

DEMOKRASI.CO.ID - Ustaz Yahya Waloni ikut menyoroti kasus pembunuhan Brigadir J.

Menurutnya ini bukan persoalan agama melainkan soal Hablum Minannas atau konsep individu manusia menjaga hubungan dengan baik dengan manusia lainnya.

Walaupun bukan saudara seiman, namun Yahya Waloni menekankan kita tetap saudara satu bangsa.

Hal ini diungkapkan oleh Yahya Waloni di kanal YouTube Avengers muslim Channel, dilansir pada 26 Agustus 2022.

"Saya ikuti terus persoalan Brigadir Yosua Hutabarat ini, mohon maaf Wallahu saya nonton televisi saya lihat ibunya, Allahuakbar. Guru SD, bapaknya serabutan tapi beliau mampu mendidik anak-anaknya, 2 yang jadi polisi," tegasnya.

"Tidak gampang orang jadi polisi itu. Jadi bapak ibu masyarakat bukan ulah polisi, saya ini anak tentara bapak saya perwira seksi 1, kakak saya Fredik Waloni polisi di Polda Jayapura anggota Reserse," sambungnya.

Lalu ia juga mengungkapkan jika anaknya bercita-cita jadi polisi.

"'Saya tamat, saya akan masuk polisi'. Tidak apa-apa," ujar Yahya Waloni.

Jangan sampai oknum yang membuat citra jelek mencoreng instansi Polri.

"Baru kali ini Indonesia betul-betul gempar, saya sampai menangis lihat ibunya, andai ini terjadi kepada saudara kita muslim," ujarnya.

"Kita saling doakan, negara ini terlalu banyak pembunuh, membunuh satu orang dalam Islam sama saja membunuh manusia di dunia," ujarnya.

Di sisi lain, Ustaz Yahya Waloni buat kesaksian soal Jenderal Napoleon Bonaparte dan Habib Rizieq membuat masjid di rutan.

Diketahui, Ustaz Yahya Waloni, Napoleon Bonaparte dan Habib Rizieq ditahan di tempat yang sama yakni Rutan Bareskrim.

Dalam ceramahnya, Yahya Waloni menceritakan aktivitas yang dilakukan oleh Napoleon dan Habib Rizieq.

Hal ini diungkapkan Yahya Waloni di kanal YouTube Avengers muslim Channel, pada 26 Agustus 2022.

Awalnya Yahya Waloni menceritakan jika ia ditahan di rutan bawa tanah di Bareskrim Polri.

"Kami tidak bisa melihat matahari, saya satu ruangan dengan Irjen Pol Napoelon Bonaparte," ujarnya.

"Habis salat Isya, saya usia imam, saya usai salat Maghrib jadi imam di masjid. Habib Rizieq di blok narkoba, usai salat Isya kami bermain remi sampai dkeat shubuh," sambunnya.

Menurut Yahya Waloni, malam dan siang hari mereka tidak tahu karena lokasi rutannya di bawah tanah.

"Konon penjara ini tidak pernah ada masjid, datangnya Habibana Muhammad Rizieq Shihab dan anggota beliau orang FPI, masuknya jenderal Napoleon Bonaparte mereka mendirikan 2 masjid namanya Ruhul Jadid," tegasnya.

Jadi menurut Napoleon kegiatannya di rutan Mabes Polri sama seperti di luar.

"Di masjid kami ceramah, di masjid kami Islamkan orang, di masjid kami jadi khatib, di masjid kami rayakan hari besar Islam, di masjid kita berdzikir, di masjid kami mendpaatkan saudara muslim di dalam penjara," ujarnya.

"Jadi penjara bagi kami itu adalah bukan hukuman," sambungnya.

Menurut Yahya Waloni ada orang yang masuk penjara karena kejahatan dan kedzaliman, dan ada juga yang masuk penjara karena maksiat.

"InsyaAllah kami dipenjarakan karena ridha dan kehendak Allah," ucapnya.

"Buktinya kami tidak terbukti menista agama," sambungnya. [disway]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: