DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengklarifikasi kekeliruan ucapannya tentang Presiden pertama RI, Sukarno berwasiat minta dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
Dia pun meminta maaf atas pernyataannya tersebut.
Pernyataan soal wasiat Bung Karno minta dimakamkan di Blitar itu dilontarkan Muhadjir saat memberikan sambutan di acara Blitar Etnic Nasional (BEN) Sabtu (27/8) kemarin.
Namun, Ia pun mengaku keliru dan meluruskan pernyataannya bahwa Bung Karno mewasiatkan untuk dimakamkan di daerah Priangan, yakni di Batu Tulis, Bogor.
"Dengan demikian, pernyataan saya luruskan. Saya mohon maaf," kata Muhadjir dalam keterangan resmi diterbitkan Kemenko PMK, Minggu (28/8).
Muhadjir mengatakan keputusan pemerintah Presiden Soeharto kalau itu memakamkan Bung Karno di Blitar terkait alasan agar lebih dekat kepada makam ibunya. Karena Bung Karno dinilai sangat dekat dengan ibunya selama hidup.
Pada kesempatan itu, Muhadjir sempat berziarah ke makam Bung Karno di Blitar. Ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungannya di Kota Bung Karno itu.
Muhadjir menghadiri kemeriahan Blitar Ethnics National (BEN) dan prosesi menanam pohon untuk program aksi nyata Revolusi Mental "Menanam 10 Juta Pohon" di SMPN 3 Blitar.
Dalam ziarah dan doa itu, Muhadjir duduk bersila di sisi makam Bung Karno, yang diapit kedua orang tuanya Ida Ayu Nyoman Rai dan R. Soekeni Sosrodihardjo. Muhadjir melafalkan Alfatihah dan tahlil serta doa ampunan sekitar setengah jam.
"Kita sebagai masyarakat Indonesia tidak boleh lupa dengan para pahlawan. Setidaknya setahun sekali, dalam momentum memperingati kemerdekaan, wajib kita untuk berziarah dan mendoakan mereka," kata dia.
Seperti diberitakan sejumlah media, Muhadjir sempat mengatakan bahwa Bung Karno berwasiat ingin dimakamkan di Blitar. Muhadjir mengatakan itu dalam sambutannya di event Blitar Etnic Nasional (BEN) Carnival kemarin.
"Di Indonesia ini tidak ada yang sama dengan Kota Blitar. Di mana kota yang dipilih, yang diwasiatkan oleh almarhum founding father Indonesia, agar dimakamkan di Kota Blitar ini," kata Muhadjir.[cnn]