DEMOKRASI.CO.ID - Massa aksi buruh dari berbagai elemen terus berdatangan di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, pada Rabu (10/8).
Pantauan Kantor Berita Politik RMOL di lokasi, sekitar pukul 13.30 WIB, buruh masih terus berdatangan. Mereka berasal dari beberapa asosiasi seperti KASBI, KPBI, SPSI Karawang, PPMI, FKI, dan yang lainnya berdatangan.
Mereka yang mengenakan atribut serba merah dan hitam itu datang berduyun-duyun merapat dan bergabung dengan massa buruh yang telah datang lebih dulu.
Di satu sisi, massa buruh dari elemen LEM-SPSI, KSBSI, SBSI, GSBI, dan yang lainnya telah membentangkan spanduk bertuliskan “Satu Tuntutan, Batalkan Omnibus Law!”. Mereka juga mengacungkan sejumlah pamflet tanda protes pada upah murah dan menolak sistem kerja out sourching.
Demonstrasi bertemakan “Aksi Sejuta Buruh untuk Batalkan Omnibus Law” ini membawa satu tuntutan yang sama, yakni mendesak DPR RI untuk membatalkan Omnibus Law UU 11/2020 tentang Cipta Kerja.
Hingga berita ini diturunkan, massa buruh masih berorasi dan menyampaikan aspirasinya. Mereka juga terus menyanyikan yel-yel buruh tani.
“Di bawah kuasa tirani,” seru orator sambil memimpin yel-yel.
Sementara, aparat kepolisian terpantau berjaga dan bersiap-siap di dalam gedung DPR RI. [rmol]