DEMOKRASI.CO.ID - Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di DKI Jakarta sudah mencapai Rp33 ribu per kilogram (kg). Antara lain, di Pasar Baru Metro Atom dan Pasar Pluit.
Mengutip infopangan.jakarta.go.id, Senin (29/8), harga tersebut di atas rata-rata harga telur ayam di pasar DKI Jakarta yang sebesar Rp31.170 per kg.
Harga rata-rata lebih rendah karena masih ada pasar yang menjual telur ayam di kisaran Rp29 ribu per kg. Antara lain, di Pasar Kramat Jati, Pasar Pulo Gadung dan Pasar Kebayoran Lama.
Harga telur ayam terus merangkak naik lebih dari sepekan terakhir ini. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi harga akan turun dalam dua pekan ke depan.
"Nanti ini dua minggu ini Insya Allah akan turun," kata Jokowi di Pasar Cicaheum, Bandung, Jawa Barat, seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (28/8).
Jokowi mengatakan kenaikan harga telur itu salah satunya dikarenakan harga pakan ternak yang juga naik.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan harga telur ayam tercatat tertinggi dalam sejarah atau lima tahun terakhir.
"Persoalan telur ini sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir dari Rp27 ribu per kg menuju Rp29 ribu, ke Rp30 ribu bahkan sekarang sampai ke Rp32 ribu per kg, Menurut kami, ini harga tertinggi dalam sejarah, lima tahun terakhir kementerian perdagangan bekerja," kata Abdullah beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah menyebut kenaikan harga telur ayam juga disebabkan panjangnya rantai distribusi.
Dari kandang, daging ayam dan telur ayam harus melalui broker, kemudian pengecer sebelum bisa sampai ke tangan konsumen.
Ppara pedagang juga sering memanfaatkan kesempatan saat harga daging dan telur ayam di tingkat kandang murah. "Begitu harga murah, mereka biasanya ambil marginnya tinggi," tutur Pardjuni, Ketua Pinsar Jawa Tengah.[cnn]