DEMOKRASI.CO.ID - Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua mengalami pelambatan sejak terjadi aksi teror dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) beberapa bulan lalu.
Hal itu disampaikan bupati puncak Willem Wandik pada Minggu (28/8) siang. Willem Wandik menyebutkan stabilitas keamanan sangat berdampak besar pada kondisi masyarakat selama enam bulan.
"Semenjak kejadian penembakan silih berganti, perputaran uang tidak berjalan maksimal, bahkan para pedagang banyak yang tidak membuka usahanya dan memilih meninggalkan Puncak," ujar Willem.
Dia pun tidak bisa membayangkan apabila kondisi krisis global menerpa Indonesia bila terjadi ke depannya.
"Kalau stabilitas keamanan terus terganggu, saya sudah tidak bisa membayangkan ke depannya masyarakat Puncak seperti apa, sehingga kunci utama adalah menjaga keamanan," tegas Willem.
Willem mengingatkan kepada Dinas Pendidikan untuk secepatnya menarik para guru agar proses belajar mengajar kembali berjalan.
"Beberapa waktu lalu anak-anak SD minta agar guru bisa didatangkan karena mereka rindu ingin bersekolah. Saya sudah perintahkan dinas terkait untuk secepatnya bertindak," kata dia.
Politikus PDIP ini menyebutkan masyarakat saat ini merindukan ketenteraman dan suasana nyaman. "Semua ingin ada perubahan sehingga keamanan menjadi faktor utama," ujar dia.
Di samping itu, dia juga menyatakan pemerintah siap memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Sementara itu, Kapolres Puncak Papua Kompol I Nyoman Punia mengatakan keamanan sudah kembali kondusif sehingga dirinya berharap para PNS di Kabupaten Puncak Papua bisa kembali bertugas. "Stabilitas keamanan saat ini kondusif," ujar Kapolres Puncak.
Kompol I Nyoman Punia berharapmasyarakat membantu aparat untuk menjaga keamanan saat ini sehingga apa yang diharapkan untuk kesejahteraan bisa berjalan baik. (jpnn/fajar)