DEMOKRASI.CO.ID - Manuver Partai dan aktor Politik makin mudah dilihat menjelang pemliu 2024. Beberapa partai bahkan sudah mengeluarkan sikap terkait capres yang akan mereka usung di 2024.
Salah satu partai yang melakukan itu adalah NasDem dengan mengeluarkan 3 nama bakal capres yang akan mereka dukung.
Hal ini dikomentari Fahri Hamzah dengan menyebut itu hanya basa-basi untuk membohongi rakyat.
Mengenai hal ini, Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) Bestari Barus merespons pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah yang menuding Partai NasDem membohongi rakyat soal 3 nama calon Presiden (Capres) yang diumumkan ke publik.
Bestari menduga Fahri sedang sibuk mendongkrak nama Partai Gelora. Sehingga, berbagai upaya dia lakukan untuk keperluan itu.
"Fahri Hamzah mungkin lagi kebingungan dalam mencari bahasan agar Partai Gelora bisa sedikit bicara pada isu-isu nasional guna mengangkat nama Gelora untuk bisa dikenal luas," katanya dilansir dari AKURAT.CO, Minggu (31/7/2022).
Namun, kata Bestari, Fahri memilih menggulirkan isu yang terkait dengan sikap partai orang lain.
Menurut Bestari, pernyataan Fahri tersebut tentu merupakan jalan pintas mendongkrak popularitas atau menyedot perhatian publik.
"Salah satu jalan pintas ya seperti itu, mencoba gulirkan isu-isu murah saja," ujarnya.
Dia pun berharap Partai Gelora yang merupakan tempat Fahri bernaung bisa lolos ke Senayan pada Pileg 2024. Sehingga, bisa berjuang di DPR RI untuk mewujudkan visi politik partai tersebut.
"Kalau tidak memungkinkan 2024 masuk parlemen, maka mudah-mudahan di 2029 bisa masuk jika Fahri dan gelora mampu gelontorkan ide-ide brilian dan sedikit berbobot untuk kemajuan negeri," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan, Partai NasDem telah membohongi rakyat soal tiga nama bakal calon Presiden (Capres) yang akan diusung pada Pemilu 2024.
Tiga nama bakal Capres yang dimaksud itu adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Andika Perkasa. Fahri menyebut, ketiga nama itu hanya basa-basi belaka.(wartaekonomi/fajar)