DEMOKRASI.CO.ID - Kabar kemampuan menembak Bharada E yang disebut sebagai penembak nomor satu di Resimen Pelopor Korps Brimob, berbeda dengan informasi yang diperoleh Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi.
Dia menjelaskan, Bharada E disebut tidak mahir menembak. Bahkan, dia baru pegang pistol November tahun lalu. "Terakhir latihan menembak itu Maret 2022 di Senayan," jelasnya.
Menurut Edwin Partogi, berdasarkan informasi yang diperoleh Bharada E bukan termasuk kategori mahir menembak. Keterangan itu, bebernya, diperolehnya usai LPSK melakukan pemeriksaan dan konfirmasi atas permohonan perlindungan Bharada E, pada Jumat (29/7) lalu.
Dia menjelaskan, informasi yang diperoleh pihaknya berbeda dengan keterangan Kapolres Jakarta Selatan yang menyebut Bharada E bukan penembak biasa dan merupakan penembak nomor satu di Resimen Pelopor Korps Brimob.
“Bukan belajar menembak, dia bukan sniper ahli tembak. Kan, ada banyak pemberitaan dia sniper informasi yang kami peroleh dia tidak masuk standar itu. Bukan kategori penembak yang mahir, gitu ajalah,” papar Edwin. (eds) [fajar]