DEMOKRASI.CO.ID - Baru terungkap, Brigadir Yosua atau Brigadir J meminta ibundanya, Rosti Simanjuntak untuk mendoakan karena akan bertugas melakukan pengawalan bersama rombongan Irjen Ferdy Sambo ke Magelang.
"Kayak terakhir kemarin waktu mau pengawalan juga dia selalu minta doa, mak doakan abang ya mak ya, pengawalan ke Magelang," kata Rosti.
Lantas Rosti bertanya, "Sama siapa nak? saya kan selalu begitu , dalam rangka apa anakku? pengawalan bapak sama ibu sama mbak (anak Ferdy Sambo) mau ke sekolah," kenang Rosti.
Ia mengatakan bahwa Brigadir Yosua tidak pernah lepas meminta doa kemanapun perginya, dan selalu memberikan kabar
Bahkan ke pasar, mau olahraga, ibadah dengan keluarga Ferdy Sambo selalu memberikan kebar baik melalui pesan ataupun video call.
"Ke pasar aja ngabari, mau olahraga, karena hobby orang itu (Ferdy Sambo) sama ya, selalu olahraga sama bapak kadang video call, Kalau lagi ibadah pun begitu, mak ini lagi ibadah sama bapak sama ibu sambil ditunjukan di video call, iya salam ya sama bapak ibu, iya kembali salam mama," ujarnya.
Ini yang menjadi alasan Rosti menjadi histeris, karena Brigadir Yosua selalu memberi kabar kedekatan bersama Ferdy Sambo.
Dan kejadian ini membuatnya tidak menyangka di balik cerita kebaikan Ferdy Sambo ada kekejaman dalam dirinya.
"Itulah yang membuat saya histeris, sering ditunjukan kedekatan dengan Ferdy Sambo dengan ibu, Nggak nyangka sangat berat sekali," tutupnya.
Putri Candrawathi Diminta Bicara
Ketua Civil Society Indonesia, Irma Hutabarat mengomentari terkait bungkamnya Putri Candrawathi soal kasus pembunuhan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Irma Hutabarat menilai bungkamnya Putri Candrawathi adalah bentuk ketiadaan perasaan sebagai ibu.
Pernyataan Irma ini berlandaskan dari membandingkan dengan perasaan ibu dari Brigadir J, Rosti Simanjutak.
Kolase Rosti Simanjuntak ibunda Brigadir J dan Putri Candrawathi, yang baru saja diumumkan sebagai tersangka pembunuhan berencana Brigadir J.
Kolase Rosti Simanjuntak ibunda Brigadir J dan Putri Candrawathi, yang baru saja diumumkan sebagai tersangka pembunuhan berencana Brigadir J. (dok tribunnews.com)
Sehingga, menurutnya, saat ini tinggal menunggu terketuknya perasaan dari istri Ferdy Sambo itu untuk berbicara di depan publik.
Kondisi ini pun membuat Irma menilai Putri Candrawathi tidak memiliki empati sebagai ibu layaknya Rosti.
"Sekarang cuma hatinya saja, terketuk nggak hatinya. Kalau saya bilang sih dia (Putri Candrawathi) sebagai seorang ibu dan dia sama sekali tidak mampu merasakan empati terhadap mamak-nya Yosua yang menangis sampai habis air matanya," katanya dalam Perempuan Bicara di YouTube tvOne, Sabtu (27/8/2022).
Lebih lanjut, Irma juga mengkritik terhadap Komisi III DPR yang tidak mempertanyakan nasib dari orang tua Brigadir J.
Selain itu, dirinya mengomentari soal tidak adanya permintaan maaf yang diungkapkan oleh institusi Polri.
"Parlemen (DPR) kemarin bersidang, tidak ada satu pun yang nanya, tidak ada satu pun yang peduli, apa yang terjadi dengan keluarga Yosua? Bagaimana keadaan ibunya dan bapaknya," jelasnya.[tribunnews]